Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Ana Rovita, Harus Ada Air Putih
15 Juli 2013
Ana Rovita, Harus Ada Air Putih
 
 

Kolak menjadi makanan favorit selama bulan Ramadhan. Banyak yang mencari kolak menjelang buka atau sengaja membuat kolak untuk berbuka. Tetapi bagi Ana Rovita, pebulutangkis putri asal PB Djarum, justru ia menghindari kolak. Yang ia cari selama puasa untuk berbuka justru air putih.

“Harus ada air putih,” ujarnya mantap. Kemanapun ia berbuka puasa, air putihlah yang selalu ia cari. Termasuk pada saat berbuka di asrama. “Saya selalu  mencari air putih dulu,” tambahnya. Untuk urusan berbuka ia tak selalu menyantap makanan telah disediakan di asrama. Terkadang ia pun keluar asrama untuk sekedar mencari makanan berbuka puasa. Untuk urusan makanan ia tak pernah pilih-pilih. Bersama teman-teman se asramanya ia kerap mencari makanan berbuka di sekitar asrama. Sesekali ia pun buka puasa bersama keluarganya jika mereka datang mengunjungi Ana di asrama Kudus.

Meski tak pernah memilih menu untuk makan, tetapi Ana terkadang malas untuk santap sahur. Makanan yang telah di siapkan di asrama hanya sesekali ia sentuh. Ana kerap meminta tambahan menu untuk menambah seleranya makan sahur. Telur goreng menjadi piihan utamanya agar selera makannya meningkat. “Paling yang bisa masuk ke perut cuma telur goreng aja,” ujarnya.

Tapi bukan itu alasan baginya untuk tidak berpuasa di saat bulan puasa. Latihan yang sedemikian berat menjadi alasan utama. Setiap santap sahur, Ana selalu meniatkan dirinya agar bisa seharian penuh melaksanakan ibadah puasa. Hanya saja beratnya latihan terkadang membuatnya berbuka lebih awal. “Latihan selama bulan puasa tidak berbeda dengan hari biasanya. Tapi biar bagaimanapun saya harus bisa menjalankan, kalau  bisa semuanya,” ujar juara Sirkuit Nasional (Sirnas) Manado 2013.

“Menjalankan ajaran agama dan belajar menahan amarah. Intinya belajar kesabaran dan memperkuat iman,” ujarnya mantap. Itulah inti makna puasa bagi Ana. Dengan makna ini pulalah ia rajin melaksanakan ibadah lainnya selain berpuasa. Selepas berbuka puasa, ia pun segera berangkat menuju meski  yang letaknya tidak jauh dari asrama. Tujuannya hanya satu, yakni melaksanakan shalat Tarawih. Ana berangkat tidak sendiri. Ia selalu pergi menuju masjid bersama dengan teman-temannya.

Meski lebaran masih sekitar tiga minggu lagi, ia pun suah berancang-ancang untuk pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga. “Nanti pulang kampung saat lebaran. Biasanya di jemput keluarga untuk pulang ke Jepara,” harapnya.

Selamat berpuasa Ana. (AR)