Bila kemarin, situs ini menampilkan sosok Ihsan Maulana Mustofa, kali ini giliran kita mengenal sosok pemain muda lainnya Muhammad Bayu Pangisthu. Seperti halnya Ihsan, Bayu pun akan menjadi salah satu andalan Indonesia di Kejuaraan Asia Yunior atau Asian Junior Championships (AJC) 2013 yang akan berlangsung tanggal 7-14 Juli di Sabah, Malaysia. Terpilihnya Bayu, tidak terlepas dari kiprahnya yang cukup menjanjikan.
Prestasi teranyar dari Bayu adalah menjadi runner up Maldives International Challenge 2013 setelah kalah dari rekannya sendiri Fikri Ikhsandi di babak final. Namun sebelumnya, Bayu membuat beberapa kejutan dalam perjalanannya ke final. Di perempatfinal, ia menundukkan Juara Asia Yunior dan Juara Dunia Yunior tahun 2011 dari Malaysia, Zulkifli Zulfadli. Ia mengalahkan unggulan kedua itu dengan dua game langsung 21-14, 21-18. Kemudian di semifinal mengalahkan pemain berpengalaman asal India sekaligus unggulan ketiga, Chetan Anand dengan rubber game 16-21, 21-19 dan 21-16.
Sosok BayuBayu merupakan atlet kelahiran kota Medan, 24 Februari 1996. Ayahnya adalah seorang karyawan sebuah perusahaan BUMN di kota kelahirannya yang memberi kesempatan kepada anaknya yang nomor dua, Bayu untuk masuk klub bulutangkis.
Awalnya sang ayah menginginkan Bayu mengikuti jejaknya untuk bermain sepakbola, namun nasihat teman-teman mampu melunakkan keinginan sang ayah tercinta dan Bayu pun mulai bergabung dengan PB Indocafe Medan pada Juni 2005 dan berlatih secara serius.
Prestasi manis yang paling mengesankan bagi Bayu yang memiliki nama lengkap Muhamad Bayu Pangisthu adalah saat mengikuti Kejuaraan Bulutangkis Usia Dini “Tetra Pak Open Milk Cup Tahun 2009” yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 31 Mei hingga 6 Juni 2009. Pada kejuaraan ini Bayu berhasil meraih juara tiga pada nomor tunggal Pemula putra dan juara ganda Pemula putra berpasangan dengan M. Taufik H.
Sebelum mengikuti Tetra Pak Open 2009, Bayu mengikuti dua kejuaraan Sirkuit Nasional (Sirnas) berturut-turut, yaitu, Sirnas Jakarta Open 2009 (18-24 Mei) dan Sirnas Siliwangi SGS 2009 (26-30 Mei) di Bandung. Pada kedua sirnas tersebut ia turun di nomor Remaja dan berhasil melaju hingga babak 16 besar di Jakarta, sementara di Siliwangi Bayu kandas di babak ketiga melawan Zulfikar dari PB Djarum Kudus dengan skor 21-16, 21-18.
Bayu yang berkeinginan meraih prestasi lebih tinggi di bulutangkis berharap dapat masuk klub bulutangkis di pulau Jawa untuk mengasah ketajaman bulutangkisnya. Harapan Bayu ternyata berbuah manis. Bayu menerima beasiswa bulutangkis tahun 2009 yang ditawarkan PB Djarum Kudus setelah melewati proses seleksi.
Darah olah raga Bayu tidak hanya mengalir dari sang ayah tetapi juga dari sang bunda, Yulida Sri Wahyuni yang merupakan atlit bola voli. Bayu mengenal bulutangkis pada usia delapan tahun saat masih kelas 3 SD melalui program ekstra kurikuler bulutangkis sekolahnya. Mengingat minat Bayu yang cukup tinggi terhadap bulutangkis, Bayu pun mendapat latihan bulutangkis tambahan dari mantan pemain bulutangkis Sumatera Utara era 80-90an, Budianto Somad, setiap hari Minggu.
Bayu yang gemar makan nasi padang ini telah mencatat sejumlah prestasi gemilang lainnya antara lain semifinalis tunggal anak-anak putra Sirnas Sinar Mutiara 2007 (Tegal), semifinalis tunggal anak-anak putra Youth Cheers 2007 (Singapura), juara ganda anak-anak putra Tetra Pak 2007 (Medan), dan juara dua ganda Pemula putra Sirnas Batam 2008.
Prestasi gemilang kembali diraih Bayu adalah pada Kejuaraan Daerah Bulutangkis Sumatera Utara 2009 Medan yang baru berakhir di Medan, 18 Juli 2009 dengan menjadi juara tunggal Pemula putra. Tahun 2011, Bayu sudah meraih gelar juara Sirnas di Pangkal Pinang untuk kelompok tunggal remaja putra. Tahun berikutnya menjadi juara tunggal remaja putra Sirnas Jawa Tengah bahkan di usia remaja, ia mampu menjadi juara tunggal taruna putra Sirnas Jawa Timur 2012. Berbagai prestasi di ajang Sirnas, membuat ia dipanggil bergabung dengan squat Pelatnas. Di kawah candradimuka bulutangkis Indonesia inilah, talenta Bayu semakin di asah untuk menjadi bintang bulutangkis masa depan Indonesia. (HK)