Lembang - Kembali PB Djarum melakukan terobosan, sebanyak 57 atlet PB Djarum usia 10-15 tahun diboyong ke arena Zone 235 Cikole – Lembang. Kali ini mereka berkumpul disini bukan untuk berdiri di podium, ataupun untuk melatih kemampuan serta fisik bertarung, tetapi kali ini mereka berkumpul untuk meningkatkan soft skill mereka.
Yoppy Rosimin dalam sambutannya di lokasi acara menyatakan, bahwa tujuan memberikan pelatihan ini kepada atlet-atlet muda adalah untuk menempa mental mereka.
“Kita yakin dengan outbound ini bisa membantu para atlet untuk menjadi atlet yang tangguh, pantang menyerah, disiplin dan tidak gampang terpuruk atas kegagalan, disamping untuk bisa terus memotivasi untuk menjadi juara,” papar Yoppy.
Pelatihan ini telah dimulai sejak hari Rabu (12/1), para atlet tiba di lokasi dan menjalani serangkaian medical check up, serta beristirahat. Barulah pada hari kedua, para atlet mulai menempa dirinya di arena outbound sebenarnya. Dimana mereka melakukan hiking dengan rute latihan para Ops Invanteri ke medan operasi.
“Secara fisik, mereka hampir sama dengan para invanteri,” papar Direktur Zone 235, Rony Apriliyanto.
Sedangkan pada Jum’at (14/1) ini, mereka menjalani serangkain games. Salah satu games yang paling ditakutkan para atlet adalah sky runner, dimana mereka harus berjalan diatas sebatang besi di ketinggian kurang lebih 8 meter dan harus bisa menyeberang tanpa bantuan apapun.
“Wah tadi diatas deg-degan, sudah berasa mau mati aja. Tetapi memang merasa lega sekali saat bisa sampai ujung titian diatas,” ungkap Arya Maulana.
Tantangan yang cukup menegangkan lainnya adalah human jumper. Disini peserta dipaksa untuk bisa meraih target berupa samsak yang digantung ditebing. Beberapa peserta terlihat takut, tetapi sebagian besar dari mereka bahkan melaluinya tanpa banyak kesulitan, dan berhasil meraih target dengan pasti.
Ada juga permainan kelompok, dimana mereka harus bekerja sama untuk bisa menjaga bola pingpong tetap berada di dalam pipa. Atlet putri yang beberapa kali gagal terlihat cukup kesal, karena harus terus mengulang.
“Kuriukulum program outbound ini dimatangkan bersama pihak dari PB Djarum. Jadi kami pun bisa menyesuaikan dengan kebutuhan para atlet,” lanjut Rony.
Beberapa atlet sendiri menanggapi hal ini dengan antusias, sebagian besar dari mereka mengungkapkan rasa kagetnya saat dibawa ke medan. Apalagi saat mengetahui dimana mereka harus beristirahat di malam hari.
“Kaget juga, kok tempat tidurnya gini, akhirnya ga bisa tidur. Tetapi saya senang bisa ikut program ini, benar-benar melatih mental,” ungkap Syafitri Nur Azizah.
Mental menjadi bagian yang penting dari seorang atlet. Kemampuan dan skill saja tidak cukup di lapangan, mental menjadi salah satu faktor paling berpengaruh. PB Djarum sendiri mengharapkan akan bisa membuat kegiatan ini menjadi kegiatan rutin dua tahun sekali, dan tentu saja pembekalan ini akan benar-benar memberikan bantuan bagi atlet saat mereka berada di lapangan.
Di hari terakhir Sabtu (15/1) para atlet akan diberikan games paint ball. Di games ini mereka akan bertarung dan akan menentukan sendiri strategi mereka, mulai dari pengaturan pasukan hingga estimasi penggunaan amunisi.
“Ini akan melatih mereka membentuk strategi dan mengalahkan lawan,” pungkas Rony.
Setelah program untuk gelombang pertama ini selesai, gelombang kedua PB Djarum di Zone 235 ini akan berlangsung pada 6-7 Februari mendatang. Di kesempatan kedua nanti, mereka yang berusia di atas 16 tahun akan menempa nyali dan mental mereka di sini. Semoga dengan pelatihan softskill melalui berbagai games dalam outbound ini, akan tercipta sebuah mental ideal yang dimiliki oleh para juara. Pantang menyerah, disiplin dan tangguh, Bravo PB Djarum!
Gallery Outbond 2011 PB Djarum