Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Fransiska Cicipi Kembali Super Series
22 Juni 2011
Fransiska Cicipi Kembali Super Series
 
 

Jakarta - Nana, sapaan akrab Fransiska Ratnasari akhirnya kembali berhasil menembus babak utama laga Djarum Indonesia Open (DIO) Super Series Premier. Ia berhasil memetik dua kemenangan di dua laga kualifikasi pada hari Selasa (21/6).

Di babak pertama kualifikasi, Nana tak membuang peluh terlalu banyak. Ia berhasil menghentikan langkah Rena Wang dari Amerika Serikat dengan 21-9 dan 21-14. Ini pun membawanya melangkah ke final kualifikasi untuk berebut tiket ke babak utama dengan Chen Jiayuan.

Nana menantang Chen setelah pebulutangkis asal Singapura itu menghentikan langkah srikandi Pelatnas, Apirlia Yuswandari. Chen dipaksa bermain rubber oleh Aprilia dengan 16-21, 21-15 dan 21-17. Kemenangan Chen ini cukup mengejutkan kubu merah putih, karena diatas kertas harusnya Aprilia bisa unggul.

Dengan jeda pertandingan yang tidak terlalu lama, Nana diuntungkan dengan bertanding terlebih dahulu. Hingga ia pun bisa lebih bugar menghadapi final kualifikasi. Raihan angka kedua pemain berjalan seperti dadu kembar, mereka berebut angka sama hingga posisi 10. Nana berhasil mencuri tiga angka berturut-turut dan unggul 13-10. Setelah unggul, Nana seakan tak ingin mengizinkan sang lawan untuk mendekat, ia pun terus memimpin 18-11. Sempat beberapa kali gagal menyebrangkan angka, ia pun memenangkan game pertama dengan 21-15.

Memasuki game kedua, setelah memimpin cukup jauh 14-8. Nana terlihat mulai terburu-buru dan hal ini membuatnya kerap melakukan kesalahan sendiri. Membuat sang lawan mendekat dalam kedudukan 19-16. Ia kemudian kehilangan tiga angka, setelah dua bola pengembaliannya menyangkut dan satu bola pengembaliannya di smes lawan, angka kembar 19-19 pun terjadi. Nana balik tertinggal 19-20, namun ia berhasil memaksakan keadaan imbang untuk deuce hingga akhirnya ia menang 24-22.

“Tadi di game pertama sampai awal game kedua lawan masih lambat, jadi itu membuat saya lebih untung, tetapi mendekati akhir game dia mulai mempercepat tempo dan saya jadi kurang sabar hingga akhirnya banyak melakukan kesalahan sendiri, dan selalu berada di posisi bertahan,” analisisnya usai pertandingan.

Tahun lalu, Nana berhasil melangkah ke babak utama, namun langsung tersingkir. Kali ini, Nana ingin memberikan prestasi lebih baik,

“Kalau target ya inginnya menang terus,” ujarnya sambil terkekeh.

Sementara rekannya, Ana Rovita yang tahun lalu secara mengejutkan berhasil menembus semifinal, kali ini harus angkat koper terlebih dahulu. Ana berhasil mengatasi pemain asal Inggris Elizabeth Cann di dengan 21-10 dan 21-14, namun gagal mengatasi Adrianti Firdasari di babak final kualifikasi. Ia menyerah 15-21 dan 21-23 setelah sempat dua kali menciptakan game poin.

“Tadi memang terlalu terburu-buru, ingin cepat menyelesaikan permainan, cukup kecewa dengan hasil ini tapi saya akan kembali berlatih,” papar Ana.