Jakarta - Pasangan Indonesia yang diharapkan bisa menyabet gelar juara Djarum Indonesia Open (DIO) Premier Super Series 2011, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ternyata harus menelan kenyataan pahit. Mereka harus menyerah dihadapan ribuan penonton di Istora.
Menunjukkan performa luar biasa, Tontowi/Liliyana berbekal gelar juara di Singapore Open Super Series pekan lalu. Mereka pun berhasil menang atas ganda campuran papan atas lainnya. Mereka mampu kembali membungkam Lee Yong Dae/Ha Jung Eun, dan menghentikan Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl di semifinal.
Di partai puncak pun mereka menghadapi pasangan yang pernah mereka taklukkan di Singapore Open Super Series, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Mereka mampu memenangkan game pertama dengan skor tipis 22-20. Tetapi di babak kedua, beberapa bad line calls dari hakim garis mulai memecah konsentrasi pasangan yang kini menghuni rangking kedua itu.
“Tadi memang saya cukup kecewa dengan keputusan hakim garis, tapi ya terlepas dari itu inilah hasil terbaik yang bisa kami berikan,” ujar Tontowi.
Mereka mulai kehilangan angka dengan mudah dipertengahan game kedua. Beberapa kali smes-smes yang dilancarkan Tontowi menyangkut di net, dan beberapa kali pula pengembalian bola Liliyana tanggung. Mereka pun menyerah 14-21 di game kedua.
Game ketiga pun mereka malah tertinggal jauh, diakui Liliyana maupun Tontowi mereka sudah kehilangan fokus dan konsentrasi yang menurun ditambah stamina juga sudah cukup terkuras. Hingga mereka kalah dengan skor telak 9-21.
“Kami memang gagal menjadi juara, tetapi dengan turnamen yang telah kami ikuti dari pekan lalu, sebetulnya bagi kami ini sudah merupakan performa yang baik, kami bisa mengalahkan pemain-pemain papan atas dunia, dan mereka pun sudah mulai memperhatikan setiap permainan kami,” sambung Liliyana.
Setelah DIO 2011 ini, mereka akan mengincar gelar di Kejuaraan Dunia yang akan berlangsung di London pada bulan Agustus mendatang. Keduanya pun berharap bisa terus menunjukkan performa yang stabil dan berharap bisa mendapatkan hasil yang maksimal di London nanti.
“Tontowi tentu sudah punya modal, dia mempunya skill yang mumpuni dan kekuatan pukulan yang baik, tinggal bagaimana ia memperkuat faktor non teknisnya yang hanya bisa didapatkan dari pengalaman, itulah yang dibutuhkan Tontowi sekarang. Semoga saya bisa membimbingnya untuk bisa terus berprestasi,” pungkas Liliyana.