Terlahir dengan nama Ivana Lie Ing Hoa, tetapi publik bulutangkis lebih mengenalnya dengan sebutan Ivana Lie. Mojang Priangan ini, lahir di Bandung pada tanggal 7 Maret 1960. Di era 80an, ia tak hanya piawai bermain di nomor tunggal putri, tetapi ia juga mumpuni di ganda putri serta ganda campuran.
Karirnya mulai menanjak mulai tahun 1979. Berbekal juara Denmark Open 1979 dan SEA Games 1979, namanya mulai di perhitungkan lawan. Ia sempat menjadi finalis Kejuaraan Dunia tahun 1980. Namun di final, ia harus mengakui keunggulan rekannya sendiri Verawaty Fajrin.
Chinese Taipei menjadi tempat yang memberikan berkah baginya. Dua kali Ivana menjadi juara di negeri yang juga banyak melahirkan pemain handal. Ivana meraih gelar juara tunggal putri Chinese Taipei Open pada tahun 1982 dan 1984.
Namanya cemerlang di kejuaraan yang di selenggarakan di tanah air. Sejarah kejuaraan Indonesia Open mencatatkan namanya ke dalam daftar juara. Tak hanya menjadi juara di nomor tunggal putri, lulusan PB Djarum ini pun mampu berprestasi di ganda putri dan ganda campuran. Nama Ivana Lie bertengger sebagai juara dan mampu meraih double winner pada tahun 1983. Selain bisa menjadi juara tunggal putri, ia pun masih bisa merengkuh juara ganda campuran bersama Christian Hadinata.
Bersama dengan Verawaty ia memetik gelar juara ganda putri Indonesia Open di tahun 1986. Ivana juga mencetak gelar juara ganda putri di kejuraan Indonesia Open di tahun berikutnya. Rosiana Tendean menjadi pasangan yang membawa nama Ivana semakin melambung di tahun 1987.
Dengan kedua pemain inilah Ivana beprestasi dengan baik. Bersama Verawaty, selain gelar juara Indonesia Open, ia juga merebut gelar China Open serta Taipei Open 1986. Di final Grand Prix 1986 ia dan Verawaty mempersembahkan gelar runner up.
Prestasinya di ganda campuran tak bisa lepas dari nama Christian Hadinata. Ivana menorehkan segudang prestasi ganda campuran bersama Christian. Keduanya menapaki podium tertinggi di olahraga multievent seperti Asian Games pada tahun 1982. Di SEA Games 1983 juga medali emas mampu direbut mereka berdua. Di Indonesia Open, dengan Christian pula namanya tercatat sebagai pasangan yang mampu merengkuh dua kali juara tahun 1983 dan 1984.
Bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam kontingen Sea Games, ia mencetak hattrick dengan meraih medali emas beregu putri sebanyak empat kali berturut-turut. Di mulai dari tahun 1979, ia mempertahankan medali emas bersama kontingen bulutangkis Indonesia di tahun 1981, 1983, 1985. Dengan tim Piala Uber Indonesia, ia sempat mencicipi sebagai runner up sebanyak tiga kali di tahun 1978, 1981, 1986. Runner up beregu Asian Games pun pernah ia kantongi di tahun 1978.
Setelah pensiun, Ivana juga tak pernah lepas dari kegiatan bulutangkis. Beberapa kali ia sempat menjadi menjadi komentator TV siaran bulutangkis. Selain itu ia pun kini di sibukkan sebagai staf ahli Olahraga pada Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. (AR)