Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Sigit dan Budi Yang Terakhir
20 Mei 2020
Sigit dan Budi Yang Terakhir
 
 

Indonesia masih tetap sebagai negara terbanyak dalam daftar perebut Piala Thomas. Tercatat, 13 kali Indonesia membawa pulang lambang supremasi beregu dunia. Hanya sayangnya, setelah tahun 2002, Indonesia belum lagi bisa memboyong piala yang diambil dari nama pebulutangkis asal Inggris ini ke tanah air.  Indonesia sempat masuk ke babak final pada tahun 2010 dan 2016, tetapi sayang, keringat anak-anak Cipayung masih asin. Indonesia harus puas sebagai runner up.

Di tahun 2002, kekuatan Indonesia bisa dibilang merata. Di barisan tunggal ada Marleve Mainaky, Taufik Hidayat, Hendrawan, Budi Santoso dan Rony Agustinus. Sementara di ganda ada Chandra Wijaya, Sigit Budiarto, Halim Haryanto, Tri Kusharyanto dan Bambang Supriyanto. Budi Santoso dan Sigit Budiarto merupakan pemain asal PB Djarum yang memperkuat tim Indonesia masa itu.

Pada putaran penyisihan grup B, Indonesia berada bersama Malaysia, Thailand, Jerman. Indonesia menjadi juara grup setelah menang 5-0 dari Thailand, lalu menggulung Malaysia 4-1 dan mengandaskan harapan dari Jerman dengan 5-0. Di babak semifinal, Indonesia menang mutlak dari Denmark. Indonesia yang menurunkan Marleve Mainaky, Candra Wijaya/Sigit Budiarto dan Taufik Hidayat membekap Denmark dengan 3-0. Di babak final, Indonesia harus berjumpa dengan Malaysia.

Ketegangan terjadi pada babak final. Menghadapai salah satu musuh bebuyutan, Indonesia menurunkan pemain-pemain terbaiknya. Tetapi dua pemain tunggal Indonesia gagal menyumbangkan angka. Marleve dikalahkan Wong Choong Hann dengan 5-7, 5-7, 1-7 dan Taufik dihentikan Lee Tsuen Seng dengan 7-1, 5-7, 2-7, 7-2, 3-7.

Untungnya dua ganda Indonesia bisa menyamakan kedudukan. Candra/Sigit menang dari Chan Chong Ming/Chew Choon Eng dengan 7-3, 7-4, 7-2  lalu Halim Haryanto/Tri Kusharyanto mengalahkan Choon Tan Fook/Lee Wan Lah dengan 8-7, 7-8, 7-1, 7-3. Kemenangan Indonesia ditentukan pada partai terakhir. Indonesia yang menurunkan Hendrawan, mampu mematahkan perlawanan Roslin Hashim. Hendrawan menang 8-7, 7-2, 7-1. Indonesia menang 3-2 dari Malaysia.

Sayangnya kisah manis ini belum terulang kembali. Piala kebanggaan masih enggan mampir kembali ke Ibu Pertiwi. Dan Budi Santoso serta Sigit Budiarto menjadi pemain asal PB Djarum terakhir yang bisa mengangkat tinggi Piala Thomas.

 

*Sumber Foto Budi Santoso : Indosport