Samarinda - Juara Vietnam Grand Prix 2011, Anneke Fenya Agustine/Nitya Krishinda menjadi wakil ganda putri merah putih terakhir di gelaran Indonesia Open Grand Prix Gold 2011. Mereka melenggang ke babak semifinal setelah menjungkalkan seniornya, Vita Marissa/Nadya Melati.
Anneke/Nitya yang mengaku tampil tanpa beban tersebut berhasil mematikan permainan runner up Djarum Indonesia Open Premier Super Series 2011 itu. Menekan sepanjang pertandingan, dimana Anneke berhasil menguasai lini depan dan Nitya berada di lini belakang sebagai motor gempuran, pasangan ini akhirnya mampu menang dengan 21-13 dan 21-11.
“
Kalau ketemu sesama pemain Indonesia memang lebih susah, karena kan kami sering berlatih bersama, jadi sudah tahu permainan masing-masing, apalagi Nadya sendiri dari dulu sering berpasangan dengan Nitya, dia (Nadya – red) memang kurang suka sama permainannya Nitya, kalau kami bilang bolanya tidak enak,” ujar Vita.
Sedangkan Nitya berujar bahwa kemenangannya hari ini adalah bekal dari permainan lepas dan tanpa beban yang ia jalani. Melawan senior, mereka merasa lebih tidak terbebani.
“
Mereka memang lebih senior, jadi kami bisa main lepas dan tanpa beban, sebetulnya lawan siapa pun kalau misalnya kami bisa bermain normal dan tanpa beban, seharusnya kami bisa,” ujar Nitya.
Hal senada pun diungkapkan oleh Anneke, “Saya berusaha untuk fokus, konsentrasi dan berani saja.”
Di babak semifinal, Anneke/Nitya akan bersua dengan juara Jepang Super Series 2011 Bao Yixin/Zhong Qianxin. Bao/Zhong melaju ke semifinal setelah menyingkirkan unggulan empat asal Jepang, Shizuka Matsuo/Mami Naito dari Jepang dengan dua game langsung 23-21 dan 21-19.
“Besok (hari ini – red) main normal saja, nothing to lose. Biasanya China bermain dengan tempo lebih cepat, asal kami bisa konsisten seharusnya bisa mengimbangi mereka. Semoga saja bisa menang,” lanjut Nitya.
Sedangkan Deariska Putri Medita/Nurbeta Kwanrico harus terhenti di babak perempat final. Mereka kalah dari pasangan Thailand, Sujitra Ekmongkopaisarn/Punyada Munkitchokecharoen dengan skor tipis 21-23, 21-11 dan 13-21.
Sujitra/Punyada akan bertarung memperebutkan satu tiket final dengan Vivian Kah Mun Hoo/Khe Wei Woon yang berhasil menyingkirkan ganda China, Cheng Shu/Pan Pan dengan 21-15, 18-21 dan 21-18.
Ahsan/Bona Langsung ke FinalSementara di nomor ganda putra, Mohammad Ahsan/Bona Septano akan langsung bertarung di partai final. Di perempat final kemarin (30/9) Ahsan/Bona menghadapi Marcus Fernaldi Gideon/Agrippina Prima Rahamanto Putra. Tetapi mereka hanya harus menyelesaikan satu game dengan 21-19, setelah Marcus mengalami cedera dan memutuskan mengundurkan diri di game kedua.
Di semifinal pun, Ahsan/Bona mendapatkan tiket cuma-Cuma setelah Lee Sheng Mu/Fang Chieh Min yang menang susah payah atas Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata dari Jepang dengan 21-14, 20-22 dan 21-15, harus mengundurkan diri. Lee Sheng Mu di bekap cedera. Ahsan/Bona tinggal menanti pemenang pertarungan antara Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa dengan Yohanes Rendy Sugiarto/Afiat Yuris Wirawan.