Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Ana, Skenario Berulang
13 Juni 2012
Ana, Skenario Berulang
 
 

Atlet tunggal putri PB Djarum, Ana Rovita berhasil kembali masuk ke babak utama Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012. Ana yang sempat mencatatkan namanya sekaligus menjadi kuda hitam di DIO tahun 2010 dengan menembus babak semifinal, berhasil kembali berlaga di babak utama usai membungkus dua kemenangan di laga kualifikasi yang berlangsung di istora Selasa (12/6) kemarin.

Ana masuk daftar tunggu di DIO 2012, artinya ia baru bisa berlaga di babak kualifikasi jika ada atlet yang mengundurkan diri. Dan tampaknya dewi fortuna tengah menghampiri Ana, dimana Pi Hongyan asal Perancis yang sudah mendaftarkan diri  memutuskan untuk tidak hadir di Istora terkait cedera yang menderanya.

Hal tersebut membuat Adriyanti Firdasari yang berada di unggulan teratas kualifikasi menggantikan tempat kosong yang ditinggalkan oleh Pi, dan Ana masuk menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Firda.

Ana berhasil mengatasi dua atlet Pelatnas. Pertama, ia menghentikan yuniornya di klub, Yeni Asmarani. Ia berhasil menang dalam tiga game, 13-21, 21-17 dan 21-15. Sementara di final kualifikasi, penghuni ranking 269 dunia itu berhasil menundukkan Lindaweni Fanetri juga dalam tiga game.

Kalah 17-21 di game pertama. Ana bisa membalikkan keadaan di dua game berikutnya. Setelah kejar mengejar angka, Ana berhasil menyamakan kedudukan diangka 19. Dua kesalahan beruntun yang dilakukan oleh Linda dimana ia gagal menyeberangkan bola, membuat Ana menutup game kedua dengan 21-19.

Game pamungkas, kejar mengejar angka kembali terjadi. Memimpin 11-10 di interval, Ana akhirnya menutup game ketiga dengan angka tipis 22-20.

“Di game ketiga saya juga sudah capek, tetapi saya juga melihat lawan capek. Jadi saya berusaha untuk lebih bersemangat,” ujar Ana usai laga.

Sementara Lindaweni mengakui dirinya terbawa permainan Ana hingga ia akhirnya harus menghapus mimpinya untuk bisa berlaga di babak utama DIO 2012.

Fung Permadi, pelatih PB Djarum yang mendampingi Ana mengakui dirinya hanya berusaha untuk memberikan dorongan agar Ana bisa mengeluarkan semua kemampuannya. 

“Apa yang terjadi di game pertama, karena saya rasa Ana belum mengeluarkan seluruh kemampuannya, dan saya tahu Ana ini salah satu atlet yang selalu mengeluarkan kemampuannya 100%. Dia juga mulai bisa memaksimalkan pukulan kedut dan mempercepat bola di depan net hingga akhirnya dia bisa memenangkan pertandingan,” papar Fung.

Di babak utama, Ana akan berhadapan dengan Gu Juan. Menghadapi hal ini, Ana mengakui bahwa Gu adalah salah satu pemain yang sulit dimatikan. Ana ke babak utama bersama dengan Hera Desi dan Aprilia Yuswandari dari Pelatnas, sedangkan satu tempat lain menjadi milik atlet Thailand, Busanan Ongbungrumpan.