Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Langkah Panjang Menuju Pelatnas
22 Januari 2011
Langkah Panjang Menuju Pelatnas
 
 

Jakarta - Seusai dengan ujian permainan di empat hari pertama, putra dan putri yang terpilih untuk mengikuti Seleksi Nasional (Seleknas) masih harus menghadapi berbagai tes lainnya. Pada hari Jum’at (21/9), 28 atlet putra dan putri itu diharuskan menjalani berbagai macam tes fisik.

Atlet PB Djarum sendiri tak luput dari tes ini. Hanya Riyanto Subagja yang absen mengikuti tes fisik, dirinya absen karena dilanda cedera engkel.

“Saya harus absen tes fisik, karena engkel sakit,” ungkap Riyan singkat.

Empat atlet lainnya mengikuti seluruh rangkaian tes. Semuanya diwajibkan untuk mengikuti tes fisik standar di dunia bulutangkis, untuk menguji kekuatan fisik mereka, mulai dari tes kelincahan dengan lader test, shuttler, shadow, hingga tes push up, sit up. Sedangkan atlet besutan PB Djarum mengakui salah satu tes yang diakui paling berat, tes yang bernama prone hold.

Tes prone hold ini adalah ujian yang dilakukan untuk menguji kekuatan tangan dan kaki para peserta. Dimana peserta harus menahan posisi untuk push up, tetapi mereka menahannya di posisi up. Jadi, kekuatan tangan dan kaki akan teruji betul, ditambah waktu minimal untuk menahan posisi ini adalah 80 detik, atau 1 menit 20 detik.

“Prone hold paling susah, berat banget saat harus tes itu. Apalagi kan minimal waktunya lumayan lama,” ungkap atlet Tunggal Putri, Yeni Asmarani.
Hal ini pun diamini oleh Ayu Wanda Tika Wulandari beserta Arief Gifar Ramadhan.

“Tes yang seperti mau push up tapi diam, itu berat banget,” papar Gifar, sapaan akrab Arief.

Tetapi tes lari batal dilangsungkan terkait cuaca yang kurang bersahabat. Tes ini sendiri direncakanan akan dilangsungkan pada hari Jum’at mendatang. Sementara itu, pada hari Sabtu (22/1) para atlet akan menjalani tes psikologi melalui psikotes. Kebanyakan atlet tidak menyukai tes ini. Mereka yang biasa beraktifitas di lapangan, mungkin merasakan sedikit kejenuhan saat dihadapkan dengan beratus-ratus lembar soal.

“Psikotes biasanya lumayan susah, karena harus ngisi soal yang kadang soalnya masih itu-itu juga,” papar Ana Rovita yang pernah menjalani tes serupa, dua tahun lalu.

Galeri Seleksi Nasional 2011