Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Menggantungkan Mimpi Melalui PB Djarum
02 Juli 2011
Menggantungkan Mimpi Melalui PB Djarum
 
 

Kudus - Menjadi seorang juara memang tidak mudah. Apalagi untuk bisa berprestasi di bidang olah raga seperti bulutangkis. Banyak hal yang harus dikorbankan untuk meraih cita-cita. PB Djarum adalah salah satu klub yang berkomitmen untuk turut serta mengembangkan bulutangkis tanah air. Berkomitmen penuh, PB Djarum pun memberikan beasiswa bulutangkis untuk mereka yang bisa bergabung di klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah.

PB Djarum pun memiliki agenda tahunan. Audisi umum PB Djarum yang dilaksanakan setiap liburan sekolah di bulan Juli, dan tahun ini sebanyak 755 atlet muda mendaftar untuk mengikuti Audisi Umum PB Djarum yang berlangsung Jum’at (1/7) kemarin sampai besok (3/7). Peserta yang datang pun tak hanya dari pulau Jawa, beberapa diantaranya bahkan datang jauh-jauh dari Papua.

Christian Moses Anderson adalah salah satu peserta asal Magelang. Ia bahkan belum genap berusia 10 tahun, tetapi keinginannya untuk menjadi juara dunia membuatnya rela turut dalam audisi diusia sedini ini. Anak lelaki kelahiran 20 Januari 2002 ini, mengungkapkan modalnya yang pernah juara tiga di Tidar Cup dirasa bisa menjadi modal untuk mengikuti audisi ini.

“Saya ingin masuk PB Djarum karena saya ingin menjadi juara dunia,” ujarnya.

Ia datang tak hanya sendiri. Ia datang ke Kudus bersama dengan rekan-rekannya di klub PB Wiratama Magelang. Ia pun tak canggung jika harus bersaing dengan teman berlatihnya. Christian pun tak sendirian, bersamanya ratusan atlet lain yang hadir dari berbagai penjuru mulai dari ujung Sumatera hingga Papua.

Kebanyakan dari mereka memang memiliki mimpi sama. Menjadi juara dunia melalui PB Djarum, karena mereka pun merasa bahwa PB yang telah berdiri sejak 1969 ini bisa menjadi jembatan mereka untuk meraih mimpi luhur mereka.

“Disarankan sama pelatih untuk ikut, dan memang saya pun ingin bisa masuk Djarum,” pungkas Christian.

Lain Christian lain pula, Asti Dwi Widyaningrum. Christian yang datang dari Magelang yang dibilang tak jauh dari kudus, berbeda dengan Asti yang datang jauh-jauh dari Papua untuk bisa mengikuti audisi ini.

“Karena memang ingin bisa masuk Djarum dan ingin jadi pebulutangkis hebat,” ujar Asti.

Audisi tahap pertama ini pun baru usai sekitar pukul 17.30 WIB. Dan hasilnya sebanyak 271 atlet bisa lolos ke tahap berikutnya, sementara yang lainnya masih belum bisa melanjutkan. Tetapi tak lolos audisi kali ini bukanlah akhir dari segalanya, masih ada kesempatan untuk mengikuti audisi di tahun yang akan datang.