Lebaran kian dekat, warga Indonesia yang pergi merantau untuk bekerja sudah bersiap-siap untuk pulang kampung. Salah satu tradisi Idul Fitri yang sepertinya hanya terjadi di Indonesia. Tak terkecuali atlet asal PB Djarum, Rafiddias Akhdan Nugroho. Atlet remaja spesialis ganda itu di tahun ini bermudik ke kampung halaman sang bunda di Purbalingga.
Rafi beserta adik dan orang tuanya memulai perjalanan mudiknya sejak pagi kemarin (26/8). Ia beranjak dari ibu kota sekitar pukul 06.00 WIB, ia dan keluarganya memilih untuk pulang kampung dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Perjalanan panjang dan melelahkan biasanya menjadi salah satu alasan seseorang untuk tidak berpuasa di hari itu, tetapi Rafi memilih untuk terus menjalankan ibadah puasa meski perjalanan yang ditempuhnya tak bisa dibilang dekat.
“Alhamdulillah tadi bisa puasa, Saya kan hanya jadi penumpang masa ngga puasa? Tadi juga di jalan sempat berhenti beberapa kali untuk sholat jum’at, sholat ashar dan buka puasa,” ujarnya.
Dalam tiga tahun terakhir, baru kali ini Rafi berlebaran di Purbalingga. Setahun sebelumnya, keluarganya memilih berlebaran di Klaten, tempat sang ayah berasal.
“Sudah lama nggak ke Purbalingga, jadi akhirnya tahun ini mudiknya ke kampungnya mama ini,” lanjutnya.
Tradisi yang dilakoni Rafi pun tak banyak berbeda, ia berkumpul bersama keluarga besarnya untuk menghabiskan liburan di hari raya. Bersilaturahmi menjadi agenda nomor satu keluarganya pulang ke kampung, barulah setelah itu ia akan menyerbu ketupat yang disediakan keluarganya.
“Lebaran, yah sama saja sama yang lain, sholat ied, sungkeman baru abis itu makan ketupat,”
Untuk seusia Rafi, THR atau salam tempel masih suka ia nanti, namun pantang baginya untuk meminta. “Ya kalo THR sih kalau diberi saja, kalau minta-minta juga nggak boleh,” ujarnya sambil terbahak.
Dan sekitar pukul 21.00 WIB kemarin (26/8), Rafi dan keluarganya pun tiba di kampung halamannya.