Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Rafiddias Akhdan Nugroho, Buka Puasa Dengan Es Buah Buatan Sendiri
19 Juni 2015
Rafiddias Akhdan Nugroho, Buka Puasa Dengan Es Buah Buatan Sendiri
 
 

Bagi umat muslim, bulan Ramadhan menjadi bulan yang selalu di nanti. Di bulan ini, setiap tarikan nafas adalah ibadah. Momen inilah yang ingin dicari oleh pebulutangkis asal PB Djarum Rafiddias Akhdan Nugroho.

Libur puasa tak akan di sia-siakan oleh pemain yang mempuyai tubuh jangkung ini. Di hari pertama bulan Ramadhan, ia selalu memanfaatkannya dengan melaksanakan ibadah puasa. Apalagi saat ini ia tengah berlibur dan berkumpul dengan keluarganya.

Alhamdulilah hari ini saya puasa,” ujarnya.

Selalu teringat olehnya bagaimana beratnya menjalankan ibadah puasa saat ia harus menjalani latihan.Meski berat namun ia tetap berusaha untuk bisa menjalankan ibadah puasa.

“Kalau lagi latihan juga bisa puasa, kadang nahan-nahan gitu deh,” kenangnya.

Pemain yang biasa di sapa dengan sebutan Rafi ini begitu menikmati puasa bersama keluarga. Kesempatan buka puasa pertama dengan keluarga. Ia manfaatkan dengan membuat makan berbuka puasa. Ia pun membuat es buah yang menjadi favoritnya untuk berbuka puasa. Di temani oleh Kakek, Nenek dan adiknya, Rafi pun melahap menu buka puasa hasil olahannya.

Buka puasa pertama saya buat es buah sendiri,” ujarnya bangga. “Tapi di tambah lagi tadi dengan lontong dan gorengan,” lanjutnya. Rupanya es buah memang menjadi makanan favoritnya untuk berbuka puasa di samping kolak dan risol.

Rafi termasuk dalam kategori pemuda yang disipin. Hal ini tergambar dari jarangnya ia telat dalam santap sahur. Setiap harinya ia biasa bangun pada pukul 3.30. Soal makanan sahurpun ia tidak termasuk pemilih. Apalagi jika di rumah. Seluruh masakan olahan sang mama pasti ia habisi.

“Kalo sahur apa saja asalkan mama yang masak,” pungkasnya.

Jika di asrama pun ia kerap menyantap ayam goreng atau sup yang biasa di sajikan di bulan puasa.

Dekat dengan Mushola membuatnya tak pernah lepas dari Shalat Taraweh.

“Selama di rumah biasanya saya sholat Taraweh, apalagi musholanya dekat dengan rumah,” tuturnya. Rafi sangat merasakan nuansa Ramadhan yang kental jika ia menjadi makmum pada shalat Taraweh di tempatnya.

Saya suka Shalat Taraweh di Mushola dekat rumah. Suara imamnya bagus waktu baca surat,” jelasnya. Sayangnya ia belum berani untuk menjadi Imam. “Saya belum pantas,” pungkasnya.