Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Undian Kurang Menguntungkan
03 Januari 2012
Undian Kurang Menguntungkan
 
 

Hampir seluruh pasangan ganda campuran Indonesa mendapat undian yang kurang menguntungkan pada kejuaraan Korea Open Super Series Premier 2012. Di kejuaraan pembuka yang diselenggarakan oleh badan bulutangkis dunia atau BWF, Pasangan pelatnas asal PB Djarum Muhammad Rijal/Debby Susanto berada pada undian neraka. Dua pasangan China langsung mengepung finalis India Open Grand Prix Gold 2011. Tak tanggung-tanggung, pasangan nomor satu dunia Zhang Nan/Zhao Yunlei siap menjamu pasangan Indonesia di babak kedua. Itupun jika di babak pertama pasangan Indonesia bisa menghentikan pasangan China Lainnya He Hanbin/Bao Yixin.

He Hanbin yang dulu sempat menggandeng Yu Yang dan Ma Jin, kini berduet dengan juniornya Bao Yixin yang mencuat pada Kejuaraan Dunia Yunior. Pasangan China ini memang baru terbentuk sekitar bulan Oktober tahun 2011 lalu. Tetapi seperti halnya pasangan China lainnya, mereka langsung menjadi pasangan tangguh. Terbukti, pada kejuaraan Indonesia Open Grand Prix Gold 2011 mereka langsung merengkuh gelar juara ganda campuran. Muhammad Rijal/Debby Susanto belum pernah menghadapi pasangan China yang saat ini ada di urutan tiga puluh tujuh dunia ini. Jika ingin menantang kembali pasangan nomor satu dunia dari China di babak kedua, maka Muhammad Rijal/Debby Susanto yang ada di peringkat lima belas dunia harus bisa mengalahkan pasangan baru China ini.

Sebagai unggulan keempat, pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mendapat undian yang relatif ringan. Tetapi juara Kumpoo Macau Open 2011 ini harus tetap waspada. Di babak pertama mereka akan menghadapi pasangan dari Jerman Michael Fuchs/Birgit Michels. Pasangan Jerman yang ada di urutan sebelas dunia ini pernah mengalahkan mereka pada pertemuan pertama di kejuaraan Yonex All England Super Series 2011. Kesempatan baik untuk pasangan Indonesia yang kini berada di urutan empat dunia untuk membalas kekalahan. Jika mampu membalas kekalahan, di babak kedua mereka akan bertemu lawan yang relatif ringan. Lawan yang mesti dihadapi antara Toby Ng/Grace Gao dari Kanada atau pasangan yang lolos dari babak kualifikasi.

Pasangan senior Nova Widianto/Vita Marissa juga masih berkesempatan memberikan hasil yang terbaik di kejuaraan berhadiah total US$ 1.000.000,-. Sayangnya undian juga kurang memihak pada pasangan yang ada di peringkat dua puluh dunia ini. Di babak pertama mereka langsung bertemu kembali dengan peringkat dua dunia asal China Xu Chen/Ma Jin. Dua kali mereka bertemu di tahun 2011, dua kali pula mereka kalah rubber game.

Indonesia masih mempunyai dua pasangan andalan di ganda campuran. Fran Kurniawan yang kini berduet bersama Shendy Puspa Irawati juga ikut ambil bagian pada kejuaraan pembuka tahun ini. Juara India International Challenge 2011 ini harus menjalani babak kualifikasi terlebih dahulu. Sayangnya di babak pertama mereka sudah harus menghadapi juara Korea Open Grand Prix Gold 2011 Yoo Yeon Seong/Jang Ye Na. Mau tak mau, pasangan Indonesia yang kini ada di peringkat tujuh puluh tiga dunia ini memang harus sudah bertemu pasangan tangguh dunia. Apalagi pada turnamen pertama di tahun ini menyediakan hadiah terbesar dari hadiah yang pernah disediakan. Di tambah lagi, seluruh pemain tengah mengicar poin agar mereka bisa ikut berlaga di olimpiade.

Markis Kido yang biasa bermain di ganda putra, kini tampil juga di nomor ganda campuran berduet dengan adik kandungnya sendiri, Pia Zebadiah Bernadet. Mereka juga harus merangkak dari babak kualifikasi. Di babak pertama kualifikasi, Kido/Pia akan bertemu pasangan tuan rumah Kang Ji Wook/Choi Hye In. Pasangan Korea Selatan ini belum memiliki prestasi yang mengkilat. Mereka pun pernah di kalahkan pasangan Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati. Jika rotasi permainan ganda campuran telah bisa mereka mainkan, semestinya pasangan Indonesia bisa menembus final kualifikasi. Untuk bisa berlaga di babak utama, mereka harus menghentikan aksi pasangan Rusia Vitalij Durkin/Nina Vislova.