Perjalanan panjang seorang atlet untuk menjadi juara di seantero negeri memang tak mudah. Perjuangan tiada henti sejak usia dini, terus berlanjut bahkan setelah bisa menjadi juara. Di Audisi PB Djarum tercermin bahwa kerja keras harus mereka mulai sejak usia dini.
Sebagian besar peserta audisi sudah memulai latihannya sejak mereka baru berusia 6 atau 7 tahun. Usia anak-anak yang harusnya menghabiskan waktu dengan bermain, tetapi mereka sudah berani mengambil keputusan besar dan mencurahkan segenap tenaga dan perhatiannya untuk berlatih bulutangkis.
Mereka pun menghabiskan 3-6 jam perhari bahkan lebih hanya untuk berlatih, tentunya selain mereka bergelut dengan kegiatan akademis di sekolah. Jika mereka bergabung dengan PB Djarum, maka mereka harus merasakan tinggal jauh dari keluarga. Usia 10 tahun, atau sebelas tahun, para pebulutangkis muda ini sudah harus pergi jauh meninggalkan rumah. Demi satu hal, cita-cita untuk menjadi pebulutangkis hebat tanah air.
Pertarungan yang cukup ketat, jadwal latihan yang padat, persaingan yang selalu dinamis menjadi tantangan tersendiri bagi para pebulutangkis muda.
Bisa dibilang jika seseorang sudah memutuskan untuk menjadi pemain bulutangkis di Indonesia, ini sudah seperti menandatangani kontrak seumur hidup untuk menekuni bulutangkis. Maka selanjutnya, hal yang akan mereka hadapi setiap hari adalah berlatih dan berlatih, untuk kemudian menunjukkan apa yang telah mereka dapat selama latihan di arena pertandingan.
Menjalani kehidupan sebagai atlet, memang tidak mudah. Untuk bisa menjadi juara pun memang tidak mudah, tetapi hal-hal ini bukanlah mustahil untuk ditaklukkan. Legenda-legenda tanah air telah menjadi contoh betapa semuanya bisa ditaklukkan dengan sebuah kerja keras tiada henti, disiplin, kesempatan dan keyakinan untuk bisa menjadi juara.
Selain hal-hal itu, saya pun belajar beberapa hal di tengah audisi umum PB Djarum 2012 lalu, diantaranya yaitu Jangan pernah menyerah dan jangan berhenti mencoba! Beberapa memang terlihat tertunduk lesu karena gagal melewati tahap audisi, tetapi mereka tetap memiliki keinginan teguh untuk terus menekuni bulutangkis, dan kembali mencoba audisi tahun berikutnya.
Semangat para pebulutangkis muda ini layak ditiru oleh anak muda Indonesia di bidang lain. Bahwa untuk meraih apa yang kita impikan, jalannya memang tidak pernah mulus dan tidak pernah mudah,tetapi untuk mencapai cita-cita, itu adalah bukan hal yang mustahil. (IR)