Mentas pada kejuaraan World Junior Championship 2012 bersama Edi Subaktiar  di nomor ganda campuran membuat namanya dilirik dan masuk menjadi bagian dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas). Menjadi bagian dari Cipayung tak lantas ia di pasangangkan dengan Edi Subaktiar. Pelatih lebih memilihnya berduet dengan Ronald Alexander.

Bertanding pertama kali di tahun 2015 belum memberikan keberuntungan bagi Melati dan Ronald Alexander. Malaysia Open Grand Prix Gold 2015 hanya memberi kesempatan bagi Melati/Ronald bertanding di babak pertama.

Dikirim mengikuti dua kejuaraa di Benua Eropa, Melati membawa pulang kabar menggembirakan. Melati dan Ronald meraih runner up pada kejuaraan Austrian Open International Challenge 2015 dan hanya kalah dari rekannya Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja. Sepekan kemudian perempat finalis berada dalam genggaman mereka pada kejuaraan German Open Grand Prix Gold 2015.

Selepas dari kejuaraan BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015 Melati dan Ronald melesat menjadi runner up di kejuaraan Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2015. Ia bahkan bisa membungkam unggulan ke-5 dari China Lu Kai/Huang Yaqiong di babak kedua.

Rupanya China Taipei menjadi tempat yang memberi keberuntungan bagi Melati dan Ronald. Terbukti pada kejuaraan Chinese Taipei Grand Prix 2015 yang menyediakan hadiah total USD 50.000,- mereka bisa membawa pulang gelar juara.

Mendekati akhir tahun, tepatnya di bulan November 2015 menjadi semifinalis berhasil kembali di raih pada kejuaraan Macau Open Grand Prix Gold 2015. Sayang langkah mereka terhenti di babak kedua di hadapan publik sendiri. Pada kejuaraan Indonesia Open Grand Prix Gold 2015 langkah melati di hentikan senior mereka Tontowi Ahmad/Liiliyana Natsir di babak kedua.  (AR)