Pemain tunggal remaja putri Melisa Andesti berhasil melaju ke babak final Djarum Sirkuit Nasional Bali 2013. Pemain unggulan ketiga ini berhasil menumbangkan unggulan pertama asal klub Tangkas Specs, Vioni Florencya dengan rubber game 21-6,17-21, 21-16 di GOR Lila Bhuana, Denpasar-Bali, Jumat (11/10/2013).
Melisa dapat mengatasi permainan Vioni di game pertama tanpa perlawanan yang berarti. Sejak awal, Melisa melakukan tekanan dengan mengandalkan bola-bola menyilang. Hasilnya gim pertama dimenangi oleh Melisa dengan skor 21-6.
Menurut Melisa, game pertama dirinya bermain tanpa ada pola dan berusaha menekan. Sempat mengalami kesulitan dengan situasi lapangan yang setiap hari anginnya makin besar. Dirinya harus main lebih sabar lagi jika ingin menang.
"Kalah angin membuat saya susah memprediksikan arah bola. Jadi saya main tanpa pola. Ada bola datang langsung pukul. Terpenting lagi bola masuk," ujar Melisa kelahiran Jakarta ini.
Melisa mengakui keunggulan Vioni di game kedua. Sempat terjadi susul menyusul angka. Di angka 11-14, Vioni terus memimpin selisih perolehan angka. Gim kedua pun dimenangi oleh Vioni dengan skor 17-21.
Melisa pun mengatakan, lepasnya game kedua ini disebabkan karenan faktor human error. Banyak berbuat salah penempatan bola.
"Inginnya sih, tadi mengembalikan bola di sudut-sudut garis lawan. Ehh.. Malah bola nyangkut di net atau malah keluar lapangan," kata gadis kelahiran Jakarta ini.
Game ketiga, Melisa bermain lebih aktif dan lebih bermain hati-hati. Kali ini, lawan lebih banyak melakukan kesalahan sendiri. Bahkan, Melisa memenangi game ketiga dengan skor 21-16.
Melisa mengatakan, kemenangan di game ketiga, dirinya lebih bermain sabar dan harus banyak menggerakan langkah kaki dan mempercepat pola bermain.
Di final nanti, Melisa akan berhadapan dengan pemain asal klub Pelatprov Bali, Made Deya Surya Saraswati. Made maju ke final, setelah dia berhasil mengalahkan pemain unggulan keempat, Vehrenica Debora Rumate dengan dua game langsung 21-15, 21-15.
Berhadapan dengan Made. Melisa akan bermain lebih sabar dan tidak meremehkan lawan. Di atas kertas, Melisa lebih unggul dibanding Made. Dari tiga kali pertemuan terakhir. Melisa selalu memenangi pertandingan.
"Terpenting lagi, di final saya harus bermain lebih baik dari lawan. Bahkan, sebelum bertanding. Saya harus bisa mengalahkan diri sendiri," ujar Melisa. (DS)