Pulau Dewata, Bali menjadi saksi dan munculnya juara-juara baru di turnamen Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas). Salah satunya adalah atlet muda tunggal putri PB Djarum. Mungkin, pembaca masih ingat dengan gadis kelahiran kota Jakarta 1998 ini. Dialah Melisa Andesti atau biasa disapa dengan nama Melisa.
Melisa bergabung pada klub PB Djarum di tahun 2012. Awal ketertarikan terhadap permainan bulu tangkis, ketika ia melihat para orang tua yang sedang bermain bulu tangkis. Menurutnya, waktu itu permainan ini sangat menarik. Namun setelah mencobanya, shuttlecock tidak dapat dipukul. Makin penasaran, ia tmencoba dan hingga akhirnya menjadi suka dengan bulutangkis.
Namanya pun mulai dikenal oleh kalangan pencinta bulu tangkis. Ketika ia berhasil menjuarai turnamen Djarum Sirnas Bali 2013. Ia menumbangkan pemain tunggal remaja putri asal klub Pelatprov Bali, Made Daye Surya Sarawati pada babak final dengan dua game langsung 21-14, 21-16.
Menurut Melisa yang lahir pada bulan Mei ini, bahwa saat itu dirinya sangat senang sekali dan bangga, karena di kota Bali itu ia menjadi juara untuk kali pertama. Bahkan ia pun makin bangga ketika berhasil menjuarai sirkuit terakhir di kota Surabaya. Ini yang kedua kalinya, ia membawa gelar juara.
Waktu di final Sirnas Jawa Timur, ia mampu menumbangkan pemain unggulan keenam Sarah Fatmawati asal klub Jaya Raya Jakarta di babak final, melalui pertandingan rubber game 19-21, 21-9, 27-25. Melisa mengakui, Sarah adalah pemain bagus, karena dia mampu mengalahkan pemain-pemain yang diunggulkan. Sebut saja, Vioni Florencya unggulan kesatu dan Agdevika Rochmadani Sanjaya unggulan keempat.
Melisa pun berharap di tahun yang baru ini, dirinya mampu dapat mengukir prestasi lebih baik lagi dan dapat menjuarai semua turnamen yang di ikutinya. Itu pun harus di dukung oleh latihan dan kerja keras, agar harapan itu tercapai. (DS)