
Ignasius Ada Kapipang senantiasa berada disamping lapangan saat putra sulungnya, Hendry Leander beraksi diarena Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016. Atlet yang masih berusia 10 tahun ini terlihat begitu militan di lapangan. Kemanapun bola ditempatkan sang lawan, ia tak segan untuk berlari dari satu sudut ke sudut lain.
Di hari terakhir Audisi Umum yang digelar Senin (11/4), Hendry berhasil mengalahkan Brian Dave Limbowo dari Parigi Muotong dengan skor meyakinkan 21-5 dan 21-13. Sementara di partai penentuan, Hendry sukses menang atas Ali Imran dari Kolaka dengan 21-11 dan 21-11. Ini pun menjadi penjamin super tiketnya untuk berlaga di Grand Final Audisi Umum yang akan digelar di Kudus, September mendatang.
“Awalnya dia itu ya hanya main-main ikut saya latihan. Dulu juga latihannya paling seminggu sekali atau dua kali. Tetapi lama-lama banyak kawan di tempat latihan itu menyarankan agar Hendry bisa lebih rajin latihannya karena dinilai punya bakat. Saya juga tidak tahu kalau bakat dari mana, di keluarga kami tidak ada olahragawan,” ujar Ignasius saat dijumpai.
Ignasius pun menuturkan bahwa tak butuh waktu lama bagi Hendry untuk bisa bermain seperti rekan-rekannya yang sudah terlebih dahulu berlatih. Hal ini pun terbukti, Hendry mampu mewakili Sulawesi Tenggara di ajang O2SN, usai menjadi juara di provinsi.
“Waktu O2SN nasional itu, Hendry jari tangannya kejepit pintu. Masih bisa main, tetapi ya tidak maksimal, dia hanya satu kali menang dari tiga pertandingan. Kalau memang ada kesempatan lagi, saya harap Hendry masih bisa ikut O2SN nanti,” tambahnya.
Hendry yang kini duduk di kelas 5 Sekolah Dasar Katholik Pelangi di Kendari ini pun harus kembali ke Kendari seorang diri. Hal ini disebabkan sang ayah akan langsung bertolak ke Kalimantan, tempat dirinya bekerja. “Saya kan kebetulan kerja di Kalimantan, keluarga memang masih di Kendari. Jadi ya nanti ini Hendry pulang sendiri, saya langsung ke Kalimantan. Karena hari ini saja, saya sudah bolos kerja,” lanjutnya.
Hendry memang tak jauh dengan anak-anak lainnya. Ia masih senang bermain, namun di lapangan bisa dikatakan bahwa Hendry punya daya juang dan kemampuan. Hal ini pun terbukti dengan keberhasilannya membawa pulang Super Tiket untuk tampil di grand final Audisi Umum di Kudus.
“Ya saya pribadi mendukung saja jika memang Hendry senang di bulutangkis. Hanya kalau untuk ke Kudus nanti mungkin saya harus membujuk ibunya dulu, karena ibunya masih ingin Hendry tetap sekolah. Kalau saya bagaimana anaknya saja, saya hanya bisa mendukung,” ujar suami dari Sarlota Buntu Kondorura itu.
Selain Hendry, ada 12 anak lainnya yang lolos ke grand final. Satu diantaranya adalah Regsi Albert Tamahari yang berhasil meraih super tiket tambahan dari pemandu bakat. Selamat kembali berlatih, dan sampai jumpa di grand final Audisi Umum di Kudus! (RI)
