Banjarmasin - Devi Yunita Indah Sari yang baru kali petama turun di kelas tunggal remaja putri, sukses mengalahkan unggulan keempat asal PB Exist, Fitriani. Dengan rekor pertemuan 0-4, Devi mengaku tidak gentar melawan atlet yang kerap berprestasi dikelas pemula tahun lalu.

Di paruh awal game pertama, Devi bahkan mampu mendominasi jalannya pertandingan. Ia sempat unggul cukup jauh 17-9, tetapi ia malah berbalik banyak melakukan kesalahan sendiri, dan akhirnya hanya mampu menambah dua angka. Ia kalah tipis 19-21.

“Saya tiba-tiba kehilangan konsentrasi, jadi tidak yakin dengan permainan saya,” jelas Devi tentang game pertama.

Tetapi Devi akhirnya mampu kembali ke performa semula. Ia pun menang cukup jauh 21-12 di game kedua. Di game penentu, jalan pertandingan pun berjalan ketat. Devi kerap tertinggal. Ia pun hanya tinggal satu angka untuk kalah dari pertemuan kelimanya melawan juara ketiga turnamen Singapore Youth tersebut. Beruntung, ia mampu menguasai keadaan dan menang 24-22.

“Tadi Ci Fira (Maria Elfira – red) bilang, kalau permainan saya tidak kalah, dan tinggal tergantung bagaimana saya bertanding dilapangan, saya berusaha untuk kembali meyakinkan diri kalau saya bisa,” lanjutnya.

Menang dari unggulan empat bukan berarti langkah Devi menjadi mudah. Di babak perempat final, Devi akan bersua dengan Agishna Fatkul Laili dari PB Semen Gresik, atlet yang pernah mengalahkannya di Djarum Sirnas Surabaya tahun lalu.

“Yang penting saya bisa bermain baik, kalah menang urusan belakang,” pungkasnya.

Ia sendiri mengaku ingin bisa mencapai babak semifinal untuk laga pertamanya di kelas remaja kali ini. Untuk mencapainya ia tinggal berjuang satu langkah lagi.

Selain Devi, PB Djarum pun meloloskan Anes Penty Naris yang berhasil mengalahkan Adinda Putri Pratiwi dari PB Tangkas Alfamart dengan dua game langsung, 21-18 dan 21-17. Sementara, satu wakil lainnya Rifa Putri Aida harus menyerah ditangan unggulan pertama asal PB Jaya Raya Suryanaga, Meirisa Cindy Sahputri dengan 13-21 dan 19-21.