Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) ketujuh yang diselenggarakan di GOR Purna Krida, Kerobokan, Bali berhasil menarik perhatian ratusan pecinta bulutangkis di Pulau Dewata. Mereka memang belum terlalu memadati di hari-hari awal pertandingan, tetapi pada Sabtu (15/10), antusiasme penonton terlihat lebih tinggi.

Padatnya penonton terdiri dari pecinta bulutangkis, dan beberapa orang tua serta keluarga dari atlet asal Bali yang masih berlaga. Beberapa diantaranya memang pecinta bulutangkis dan telah menantikan Djarum Sirnas ini setiap tahunnya.

“Saya ke GOR karena memang ingin menonton bulutangkis. Tiap tahun saya menunggu kejuaraan ini karena di Bali sendiri kan kejuaraan seperti ini jarang diadakan,” ujar Vellen, salah satu penonton yang hadir di GOR Purna Krida hampir setiap hari.

Para penonton ini rata-rata berasal dari Denpasar, Kerobokan dan sekitarnya. Tapi ada pula Wayan yang datang jauh-jauh dari Ubud hanya untuk menonton bulutangkis.

“Tidak apa-apa jauh, tapi yang penting saya bisa menonton bulutangkis secara langsung, karena biasanya hanya nonton dari TV,” paparnya.

Pertandingan final yang dimulai pukul 14.00 WITA dan disiarkan langsung oleh TVRI ini berlangsung seru di beberapa nomor. Sementara nomor tunggal putra, tak banyak memberikan kejutan, setelah Fauzi Adnan kembali keluar sebagai juara setelah mengalahkan Adi Pratama dengan dua game langsung, 21-19 dan 21-12.

“Saya memang ingin melihat nomor tunggal putra, tetapi pertandingan tadi hanya berlangsung seru di game pertama. Mungkin saat game kedua, Adi sudah mulai kewalahan meladeni permainan rally Fauzi,” lanjut Wayan yang juga kerap menyaksikan permainan Fauzi.

“Saya hanya berharap, semoga Djarum Sirnas ini rutin di gelar di Bali, karena ini kan tahun ketiga secara berturut-turut meski GOR nya selalu berpindah-pindah, semoga ditahun mendatang kembali diselenggarakan disini, jadi saya bisa menonton secara langsung,” pungkasnya.

GOR Purna Krida ini merupakan GOR baru yang dimiliki oleh Pulau Dewata, Setelah di tahun pertama diselenggarakan di Klungkung, dan tahun lalu menggunakan GOR Lila Bhuana di Denpasar, maka tahun ini giliran GOR PUrna Krida untuk menjadi saksi bisu lahirnya juara.