Sumber foto: badmintonindonesia.orgUsai sudah perhelatan kejuaraan bulutangkis Swiss Open Grand Prix Gold 2014 yang dilangsungkan di Basel, Swiss. Jika pada kejuaraan All England Super Seres Premier 2014 pekan sebelumnya, Indonesia berjaya dengan merebut dua gelar juara, maka hasil terbaik bagi tim Indonesia yang berlaga pada kejuaraan berhadiah total US$ 125.000,- adalah runner up. Hasil runner up itu dipersembahkan oleh ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii. Pada babak final, pasangan yang menempati peringkat 10 dunia ini kembali dikandaskan untuk keempat kalinya oleh pasangan China Bao Yixin/Tang Jin Hua.
Prestasi terbaik kedua pada kejuaraan ini di duduki oleh nomor ganda campuran dan ganda putra. Dua pasang ganda campuran Indonesia berhasil menembus babak perempat final. Pasangan Pelatnas asal PB Djarum yang belum genap tiga bulan dipasangkan, Praveen Jordan/Debby Susanto membuat catatan prestasi tersendiri. Meski gagal meneruskan perjuangan setelah dihentikan sang juara asal Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock, namun Praveen/Debby menjadi salah satu pasangan yang mampu mempersulit pasangan nomor lima dunia ini. Tiga game di butuhkan bagi sang Juara untuk melumpuhkan ganda Indonesia. Di kejuaraan ini pula, Praveen/Debby membuat kejutan dengan mengungguli rekannya yang juga merupakan unggulan ke-7, Riky Widianto/Richi Puspita Dili. Pasangan kakak beradik Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadet juga mampu menjadi perempat finalis.
Di ganda putra, dua pasang asal Indonesia juga bisa masuk dalam delapan besar. Berry Angriawan/Ricky Karanda Suwardi terhenti di babak perempat final. Mereka gagal ke babak empat besar usai kembali terbentur ganda asal Taipei Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin untuk kedua kalinya. Markis Kido/Gideon Marcus Fernaldi dihentikan ganda nomor satu Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen.
Di nomor tunggal, tak satupun pemain asal Indonesia yang bisa bermain hingga babak perempat final. Andree Kurniawan Tedjono di tunggal putra hanya bertahan hingga babak ketiga usai dihentikan sang finalis, Tan Houwei. Penampilan dua pemain tunggal putri Indonesia juga belum bisa beranjak dari babak kedua. Babak kedua menjadi prestasi terbaik Bellaetrix Manuputty. Sementara pemain putri nomor satu Indonesia, Lindaweni Fanetri kandas di babak pertama. (AR)