Keistimewaan Kevin Sanjaya Sukamuljo memang sudah menjadi pembicaraan dikalangan pecinta bulutangkis. Bergabung dengan PB Djarum sejak tahun 2007, Kevin mengawali karirnya di nomor tunggal, namun mulai tahun 2010 Kevin akhirnya dipersiapkan untuk menjadi spesialis nomor ganda. Ia pun akhirnya hijrah dari markas PB Djarum di Kudus, ke markas PB Djarum di Jakarta.
Sederet penampilannya yang gemilang diberbagai kejuaraan, menjadi pertanda bahwa Kevin memang spesial. Caranya mengolah bola, mengantisipasi serangan, kecerdikannya di lapangan sudah diakui banyak kalangan bahkan oleh negara-negara lain, termasuk dari China dan Korea. Ia menjadi perbincangan hangat di ajang Kejuaraan Dunia Junior (WJC) 2013 ini. Ia mencuri perhatian setelah memenangkan angka penentu Indonesia untuk mengalahkan China di semifinal Piala Suhandinata minggu lalu.
"Untuk mencari pemain seperti Kevin itu tidak mudah, dia salah satu pemain istimewa meskipun memang untuk pemain bulutangkis saat ini bisa dibilang tubuhnya kecil," ujar Sigit yang sudah sejak 2010 lalu menangani Kevin.
Atlet yang lahir di Banyuwangi ini memang tidak begitu terlihat seperti seorang atlet, dengan tinggi 169, ia bisa dibilang cukup kecil. Tapi kepiawaianya memainkan shuttlecock sudah tak harus diragukan lagi. Berbagai kejuaraan pernah ia jajal dan ia menangi. Tahun ini ia berhasil menjadi yang terbaik di nomor ganda campuran Tangkas Junior International Challenge 2013 bersama Masita Mahmudin yang merupakan binaan PB Jaya Raya.
Banyak yang berpendapat bahwa cara bermain Kevin mengingatkan kita dengan cara bermain Sigit yang memang saat ini adalah pelatihnya. Keduanya kerap dijuluki si "tangan jahil" dimana saat lawan tidak bisa menduga kemana mereka akan mengarahkan bola. Permainan Kevin kerap mengundang decak kagum pengunjung Indoor Stadium Huamark.
"Kevin bermain bagus tadi, penonton juga pasti terhibur dengan permainan mereka, hanya memang mungkin memang belum rejekinya untuk menjadi juara," ujar umpire asal Indonesia, Unang Sukarja yang turut menjadi salah satu pengawal pertandingan selama dua minggu di Bangkok ini.
Bakat yang dimiliki, kerja keras, dan semangat juang dilapangan seakan menjadi sinyal bahwa Kevin suatu hari nanti akan menjadi salah satu atlet yang siap menebar ancaman. Official tim negara lain pun kerap melemparkan pujian kepada Kevin.
"Semoga pengalaman yang dia dapat di kejuaraan kali ini menjadi dasar untuk dia agar nanti kedepannya dia bisa semakin berprestasi. Saat ini dia sudah menjadi salah satu pemain yang disegani, banyak lawan yang terlihat sangat mewaspadai Kevin. Disaat pertandingan tadi pun, tim oficial China terlihat sangat tegang, ini menjadi tanda bahwa kita tidak pernah kehabisan bibit bulutangkis meskipun untuk mencari yang seperti Kevin memang tidak mudah," lanjut Sigit.
Melihat penampilan atlet-atlet muda Indonesia di Bangkok selama dua minggu ini, keberhasilan mereka mencatat sejarah baru dengan berhasil menginjakkan kaki di final Piala Suhandinata, dimana ini menjadi keberhasilan pertama merah putih sejak Piala itu diperebutkan bisa jadi merupakan sebuah indikasi, bahwa bulutangkis Indonesia siap bangkit dalam 2 atau 3 tahun mendatang. Karena kemungkinan besar, yang akan bersaing di elit bulutangkis dua atau tiga tahun lagi adalah nama-nama yang hadir di WJC kali ini. Semoga! (IR)