Pertengahan tahun 2014 lalu, sontak nama Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi penggebrak berita utama bulutangkis Indonesia. Memang ia belum berhasil meraih gelar sekelas Super Series atau Super Series Premier, tapi langkahnya di ajang Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2014 patut diacungi jempol.
Atlet yang lahir 1995 ini berhasil menggebrak panggung Istora, saat dirinya bersama dengan Greysia Polii sanggup menghentikan langkah Zhang Nan/Zhao Yunlei di babak pertama turnamen yang menyodorkan hadiah total US$ 700 ribu itu. Kala itu, Kevin/Greysia menekuk Zhang/Zhao yang merupakan unggulan teratas dengan 15-21, 21-18 dan 23-21.
Pemain yang pernah membawa tim junior Indonesia melangkah ke final Piala Suhandinata untuk pertama kalinya ini, kerap disebut sebagai salah satu atlet harapan Indonesia. “Di usianya yang muda, Kevin bisa bermain dibawah tekanan, dia salah satu pemain yang memiliki potensi,” ujar Markis Kido mengenai Kevin.
Selain gebrakan di Istora, sepanjang tahun 2014 Kevin berhasil meraih satu gelar Grand Prix, dua gelar Challenge dan satu runner up grand prix Gold, yang berhasil ia raih bersama Selvanus Geh.
Ia dan Selvanus berhasil menjadi juara di Bulgaria International Challenge, dan Vietnam International Challenge, sementara Grand Prix ia raih di New Zealand, dan berhasil menjadi runner up di Indonesian Masters 2014.
Kevin yang lahir 2 Agustus 1995 ini memang belum bergabung dengan tim elit bulutangkis tanah air, ia masih tergabung di barisan Pelatnas Potensi, tetapi dengan bakat dan kemauan yang ia miliki, berbagai prestasi sepertinya akan segera menghampirinya.
“Saya mungkin memang kecil, tapi saya harus memiliki kemampuan yang besar,” ujarnya seperti tertulis di bio PBDjarum.org. (IR)