Setelah ketat menghadapi tim Jepang di perempat final Kejuaraan Asia U-19 grup pada pagi hari kemarin (4/7), Indonesia kemudian harus mengakui keunggulan Malaysia dan terhenti di semifinal. Masih ada peluang menoreh prestasi di kelas individu.

“Saya tegang karena Indonesia tertinggal,” ujar Elysabeth Purwaningtyas yang bermain di urutan keempat, saat Indonesia tertinggal 1-2 dari Malaysia. “Gerak saya jadi lambat sehingga tidak mampu menahan serangan Sonia.”

Elysabeth bermain melawan Sonia Cheah dan akhirnya kalah 14-21 dan 11-21. Partai pertama dimenangkan wakil ganda campuran Malaysia, Teo Ee Yi/Chow Mei Kuan 21-15, 21-14 atas Lukhi Apri Nugroho/Gloria Emmanuelle Widjaya. Tertinggal satu angka, Shesar Hiren Rhustavito kemudian menyamakan kedudukan dengan kemenangan 21-14 dan 21-11 atas Zulfadli Zulkifli.

Sayangnya, sekali lagi salah satu partai tulang punggung Indonesia, ganda putra terlibas tipis. Praveen Jordan/Rangga Yave Rianto kalah 16-21 dan 19-21 dari Nelson Wei/Teo Ee Yi. Karena tertinggal 1-2 inilah, Elysabeth menjadi tegang dan akhirnya Malaysia pun melaju ke final untuk bertemu China.

China lolos ke final setelah mengalahkan Hongkong 3-1 di perempat final, lalu India 3-0 di semifinal. Satu angka yang lepas dari tangan China tersebut lagi-lagi direbut oleh atlet muda Hongkong, Tam Chun Hei yang kemarin turun di partai ganda putra berpasangan dengan Reginald Lee. Tam/Reginald menang tipis 13-21, 21-17, dan 21-18 atas Chen Zhuofu/Pei Tianyi yang tidak pernah kalah di pertandingan lainnya.

Bagi Indonesia sendiri, terhenti di semifinal kemarin bukanlah akhir dari perjuangan karena mereka masih akan berlaga di nomor perseorangan. Tim Indonesia memiliki empat wakil di tunggal putra, dua di tunggal putri, masing-masing tiga di ganda putra dan putri, serta empat pasangan ganda campuran. Arief Gifar Ramadhan dan Praveen Jordan/Rangga Yave Rianto didaulat sebagai unggulan pertama. (DC)