Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [All England Super Series Premier 2013] Langkah Sulit Putri Indonesia
04 Maret 2013
[All England Super Series Premier 2013] Langkah Sulit Putri Indonesia
 
 

All England, turnamen bulutangkis tertua di dunia akan kembali di gelar di Birmingham, Inggris. Turnamen yang kini memiliki title Super Series Premier ini akan di langsungkan mulai tanggal 5 hingga 10 Maret 2013. Kejuaraan yang pertama kali di gelar pada tahun 1899, tahun ini akan menyediakan hadiah total US$ 400.000,-.

Kejuaraan yang disebut-sebut sebagai Kejuaraan Dunia tidak resmi ini memang akan ramai di kunjungi oleh seluruh pebulutangkis dunia. Apalagi peraturan dari badan bulutangkis dunia atau BWF yang mengharuskan pemain elite dunia wajib mengikuti setiap turnamen dengan kategori Super Series Premier.  Tak terkecuali di tunggal putri. seluruh pemain terbaik dunia mengincar gelar kejuaraan paling bergengsi.

Sepuluh pemain putri terbaik dunia telah menyatakan kehadirannya  di kejuaraan yang tahun lalu di juarai oleh pemain putri China Li Xuerui. Dari daftar undian yang telah di keluarkan, belum satupun pemain  putri yang berada pada daftar 10 terbaik dunia menarik diri.

Hadirnya seluruh pemain terbaik putri dunia semakin mempersulit langkah pebulutangkis putri Indonesia. Indonesia menyertakan empat tunggal putri terbaiknya untuk mencoba bersaing dengan pebulutangkis putri dunia. Lindaweni Fanetri memimpin pasukan putri Indonesia di kejuaraan yang pernah di juarai oleh pemain putri Indonesia melalui Susi Susanti. Ia bersama tiga tunggal putri terbaik Indonesia lainnya, Aprillia Yuswandari, Adriyanti Firdasari dan Bellaetrix Manuputty. Berbekal peringkat yang sekarang dimiliki, tiga dari empat pemain putri Indonesia langsung masuk ke babak utama. Sementara Bellaetrix Manuputty harus merangkak dari babak kualifikasi.

Beratnya persaingan, membuat para pemain putri sudah harus menghadapi para pemain unggulan di babak pertama. Lindaweni misalnya, ia sudah harus bertemu dengan juara All England 2009 asal China Wang Yihan di babak awal. Aprilia Yuswandari pun langsung berjumpa dengan pemain terbaik Eropa saat ini, Juliane Schenk asal Jerman. Kedua pemain putri Indonesia ini sudah pernah bertemu dengan lawan-lawannya di pertandingan sebelumnya. Lindaweni kalah di pertemuan pertama dari Wang Yihan yang terjadi di turnamen Malaysia Open Super Series 2011 lalu sementara Aprilia Yuswandari mengalami tiga kali kekalahan dari Juliane Schenk. Akan tetapi pada pertemuan terakhir, Aprilia sempat memaksa Juliane Schenk bermain rubber game dan nyaris memenangi pertandingan.

Sedikit lebih baik dari Lindaweni dan Aprillia, Adriyanti Firdasari di babak pertama belum bersua dengan pemain unggulan. Tidak bertemu pemain unggulan bukan berarti langkah Firda, panggilan akrab Adriyanti Firdasari, akan mudah. Pasalnya di babak pertama, ia akan menjamu Nichaon Jindapon, pemain tunggal putri Thailand yang pernah mengalahkannya di pertemuan pertama yang terjadi pada kejuaraan Indonesia Open Grand Prix Gold 2011 lalu. Jika ia bisa membalas kekalahan, di babak kedua ia akan menghadapi pemenang antara dua pemain muda berbakat, Ratchanok Inthanon yang menjadi unggulan ke delapan atau Tzu Ying Tai asal China Taipei.

Kemungkinan menambah satu quota pemain di babak utama masih ada. Hanya saja, Bellaetrix Manuputty mesti memenangi seluruh pertandingan di babak kualifikasi dari lawan-lawan yang berasal dari Kanada, Jerman atau Bulgaria. Pesaing Bella,panggilan akrab Bellaetrix, datang dari Linda Zetchiri. Pemain asal Bulgaria ini menjadi unggulan empat babak kualifikasi dan berada satu jalur dengan Bella. Sebelumnya Bela diharapkan bisa memenangi babak pertama kualifikasi dari lawannya Simone Prutsch asal Kanada. Babak kedua kualifikasi barulah ia akan bertemu Linda Zetchiri atau Karin Schnaase dari Jerman. Seluruh lawan yang harus dihadapi Bella di babak kualifikasi belum pernah ia jajal kemampuannya. Jika ia lolos maka lawan berat di babak pertama pun sudah menunggu. Minatsu Mitani dari Jepang menjadi lawan pertama di babak utama.  (AR)