Pasangan muda ganda putra, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, sukses mengukir prestasi yang membanggakan. Mereka merebut gelar juara All England 2022 usai memenangkan “perang saudara” dengan seniornya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Bagas/Fikri menang dalam dua game langsung dengan skor 21-19, 21-13 dalam 37 menit.
“Perasaannya senang dan bangga bisa sampai sejauh ini. Bisa menang dari senior kami. Benar-benar bangga dan happy,” kata Bagas usai pertandingannya, Minggu (20/3), di Utilita Arena Birmingham.
Meski hanya berlangsung dalam dua game, pertandingan final All England kali ini tetap berlangsung seru dan menegangkan. Bagas/Fikri tampil agresif dalam melancarkan serangan dengan kecepatan tinggi. Sementara Ahsan/Hendra juga terus menunjukkan kualitas permainan mereka dengan antisipasi yang baik dan penempatan bola yang akurat. Game pertama akhirnya dimenangkan Bagas/Fikri dengan skor tipis 21-19.
Memasuki game kedua, pertandingan kian menarik, karena Ahsan/Hendra sempat memimpin poin dengan 4-2 dan 8-4. Namun menjelang interval game kedua, Ahsan/Hendra harus kehilangan tujuh poin beruntun menjadi 8-11. Ahsan juga mendapat perawatan medis di tengah pertandingan karena cedera betis yang dialaminya sejak babak pertama. Kondisi tersebut membuat pergerakan Ahsan/Hendra terlihat tidak bisa maksimal.
Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Bagas/Fikri terus memacu laju poin dan memimpin, hingga akhirnya menang 21-13. Bagas/Fikri mengalahkan seniornya yang telah dua kali menjadi juara di kejuaraan bulutangkis tertua di dunia, All England.
“Persiapannya sama dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya. Kami selalu fokus, tidak takut berjuang sampai akhir,” kata Fikri.
Dengan diraihnya gelar dari ganda putra, maka Pelatnas PBSI telah berhasil mencapai target yang telah dicanangkan sebelumnya. (NAF)