Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Arya Maulana, Sang Juara Bertahan
27 Juni 2013
Arya Maulana, Sang Juara Bertahan
 
 

Pemain peringkat satu dunia untuk kategori Yunior, Arya Maulana Aldiartama akan datang mempertahankan gelarnya sebagai juara Asia Yunior pada Asian Junior Championships 2013. Di kejuaraan yang berlangsung di Sabah, Malaysia tanggal 7 sampai 14 Juli tersebut, Arya kembali bertarung di nomor ganda putra. Bila tahun lalu ia berpasangan dengan rekan seklubnya Edi Subaktiar, kali ini ia berpasangan dengan pemain PB Djarum lainnya Kevin Sanjaya.

Pasangan Arya/Kevin sebenarnya bukan pasangan baru. Meskipun Arya banyak mencatat prestasi mengesankan bersama Edi Subaktiar, namun ia pun sempat mencatat prestasi bersama Kevin.  Tahun 2010, Arya/Kevin sempat mencatatkan diri sebagai juara Sirnas Pekan Baru dan Jakarta.

Sosok Arya Maulana Aldiartama


Perkenalan Arya dengan bulutangkis memang datang begitu saja. Waktu umur delapan tahun, ia sempat di bawa oleh orang tuanya ke lapangan bulutangkis. Orangtua Arya bukanlah pemain bulutangkis. Ia hanya sekedar bermain bulutangkis hanya untuk mencari keringat dan itupun dilakukannya bersama dengan teman-teman dekatnya di lingkungan rumah.

“Biasanya ayah latihan dengan teman-teman dekatnya di hall yang letaknya tidak jauh dari rumah,” cerita Arya.

Dari memperhatikan sang ayah bermain, rupanya diam-diam muncul hasrat untuk mencoba dalam diri Arya yang waktu itu masih duduk di bangku sekolah dasar Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sukoharjo. Ia pun mulai mencoba mengayunkan raket. Lambat laun, Arya semakin menyukai olahraga ini. Ia pun menyampaikan keinginannya untuk tidak hanya sekedar bermain tetapi juga berlatih lebih giat lagi. Melihat sang anak menyampaikan keinginannya, Ayahnya pun menyambut dengan baik. Apalagi permintaan yang diajukan merupakan hal yang positif. Jadilah Arya berlatih di klub kecil tak jauh tempat ia tinggal. Waktu tempuh tak lebih dari 30 menit, Arya kerap diantar oleh sang ayah atau pelatihnya.

Rupanya diam-diam Arya memperhatikan  juga tentang klub PB Djarum. Dan keinginan untuk bergabung dengan klub yang telah menelurkan atlet besar begitu kuatnya. Ia pun menyampaikan keinginannya kepada Orang Tua dan pelatihnya. Orang Tua dan pelatihnyapun menyetujui dan mendukung keinginan Arya. Hanya saja jalan untuk maju tak selamanya mulus. Banyak kerikil dan halangan besar yang menghadang Arya. Sampai ia pun sempat hampir putus asa dan sempat berpikiran untuk berhenti dari bulutangkis.

Beruntung ia mempunyai orang tua yang sangat memperhatikan dan mendukung keinginannya. Berbagai cara telah ditempuh dan akhirnya pun semuanya berbuah manis. Arya bisa mengayunkan raket kembali. Proses masuknya Arya ke Petamburan akhirnya berjalan sesuai harapan. Ia tak perlu mengikuti audisi, Arya bisa langsung bergabung bersama atlet ganda putra lainnya melalui penyaringan bakat.


Sejak bergabung di markas tim ganda PB Djarum, ia mulai mencatatkan banyak prestasi. Tahun 2009, ia mulai meraih juara Sirnas di kelas remaja bersama Edi Subaktiar. Arya/Edi menjuarai Sirnas DKI Jakarta 2009. Tahun berikutnya, Arya/Edi dipisah. Arya berpasangan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Edi berpasangan dengan Felix Kinalsal. Bersama Kevin, Arya pun meraih gelar juara Sirnas Pekan Baru dan Jakarta 2010 masih di kelas remaja.

Tahun 2011, Arya kembali berduet dengan Edi, sementara Kevin mendapat pasangan baru Lukhi Apri Nugroho. Arya/Edi yang sudah bertarung di kelas taruna memenangkan Sirnas Bandung dan Surabaya. Tahun 2012, Arya mulai mencatat prestasi internasional. Arya/Edi menjadi semifinalis Dutch Junior, finalis German Junior dan finalis Bannuinvest International Challenge. Kemudian gelar juara Asia Yunior dan Malaysia Junior International berhasil ditangkap dalam genggamannya. Atas berbagai prestasi inilah Arya kini menjadi bagian skuat Pelatnas dan bersiap mempertahankan gelar juara Asia Yunior. (HK)