Pasangan ganda putra senior Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan membuka peluang semakin lebar untuk bisa menambah koleksi gelar juara dari kejuaraan bulutangkis Malaysia Open 2022. Pasangan yang mendapat julukan “The Daddies” ini semakin dekat ke babak puncak. Hari ini (30/6), The Daddies sudah terkonfirmasi masuk ke babak perempat final.
Ahsan/Hendra yang menempati unggulan ketiga, pada babak kedua menjegal salah satu pesaingnya dari China, He Ji Ting/Zhou Hao Dong. Dalam waktu kurang dari setengah jam, Ahsan/Hendra menang straight game 21-13, 21-10.
Pada babak delapan besar yang akan dimainkan besok (1/7), Ahsan/Hendra akan bertemu untuk yang kesepuluh kalinya dengan pasangan asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Untuk sementara rekor pertemuan antar kedua pasangan ini masih dipegang Ahsan Hendra dengan tujuh kali kemenangan berbanding dua kali kekalahan. Terakhir mereka bertemu pada ajang Olimpiade Tokyo 2020, di mana saat itu Ahsan/Hendra kalah dari ganda Malaysia yang kini ada di peringkat enam dunia.
Seandainya Ahsan/Hendra menang, selain membawanya ke babak semifinal juga memperbesar peluang menjadi juara untuk ketiga kalinya di kejuaraan serupa di Malaysia. Tercatat Ahsan/Hendra pernah juara dua kali sebelumnya pada tahun 2013 dan 2015. Langkah Ahsan/Hendra ke babak semifinal menemani pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang sudah dahulu berada di babak perempat final.
Sayangnya satu ganda putra Indonesia lainnya, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri tidak bisa mengulang sukses seperti yang dilakukannya di kejuaraan All England 2022. Bagas/Fikri kalah dari ganda Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dalam rubber game 21-18, 13-21, 19-21. Posisi Head to Head pun langsung berubah sama kuat 1-1.
Kesalahan sendiri menjadi faktor utama penyebab kekalahan Bagas/Fikri. Hal inilah yang mereka sampaikan kepada Tim Humas dan Media PP PBSI.
“Saya masih banyak mati sendiri di pertandingan hari ini. Di poin-poin akhir game ketiga mereka juga lebih tenang,” tutur Fikri.
“Evaluasi buat minggu depan di Malaysia Masters. Kan kita sudah tahu kondisi lapangannya, kondisi anginnya, jadi lebih fokus untuk mengurangi kesalahan sendiri,” pungkas Bagas.