Indonesia yang sudah memastikan tiket final Malaysia Masters Grand Prix Gold 2015, akhirnya menemukan jawaban siapa yang akan menjadi wakil di partai puncak turnamen yang menawarkan hadiah total US$ 120 ribu itu. Adalah unggulan dua, Praveen Jordan/Debby Susanto yang akhirnya berhak untuk berlaga di final hari ini (18/7). Praveen/Debby berhasil menghentikan langkah rekan satu timnya, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja pada laga semifinal kemarin (17/1).
Di game pertama, Praveen/Debby sempat terus berada dibawah tekanan juara Macau Grand Prix Gold itu. Mereka pun akhirnya harus rela melepas game pertama usai kalah tipis 19-21. Tetapi mereka tak tinggal diam, lalu mengubah strategi permainan. Praveen/Debby akhirnya sukses memaksakan game ketiga setelah unggul telak 21-10 di game kedua.
“Game pertama kami sempat kewalahan karena mereka mainnya narik-narik bola ke belakang terus, kami nggak bisa mempercepat tempo permainan,” kata Debby seperti dilansir oleh badmintonindonesia.org.
“Jadi pas di game kedua dan tiga kami paksa buat cepat,” tambahnya.
Hal yang sama dibenarkan oleh Edi/Gloria. “Game pertama kami bisa mengeluarkan permainan dengan baik. Tapi di game kedua dan tiga, Praveen/Debby langsung colong start untuk mempercepat tempo permainan. Kami jadi terbawa permainan mereka. Game ketiga kami lebih banyak tertekan,” kata Edi.
Di game pamungkas, Praveen/Debby tampil terus menekan dan mendominasi perolehan angka, mereka pun akhirnya menang tipis di game penentu ini dengan 21-18.
Praveen/Debby akan berjumpa dengan unggulan teratas Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, pasangan Denmark ini melaju ke partai puncak usai menghentikan langkah wakil tuan rumah, Chan Peng Soon/Lai Pei Jing dalam dua game langsung 21-10 dan 21-7.
Pertemuan ini akan menjadi partai final ideal, dimana unggulan pertama berjumpa dengan unggulan kedua di partai puncak. Perjumpaan ini pun akan menjadi pertemuan keempat bagi keduanya. Sejarah pertemuan mereka yang terjadi sepanjang tahun 2014, masih diungguli Joachim/Christinna, 3-0. Namun hal ini tak lantas membuat keduanya gentar. Praveen/Debby justru semakin mempersiapkan diri demi laga pamungkas di turnamen ini.
“Lawan Joachim/Christinna lagi, kami tentu melakukan persiapan khusus. Kami akan berusaha untuk lebih fokus dan bisa bermain lepas seperti saat latihan. Untuk masalah hasil itu nanti belakangan saja, yang penting besok kami bisa bermain sebaik mungkin,” kata Debby ditemui usai pertandingan semifinal.
Pertemuan terakhir kedua ganda ini terjadi di BWF World Championships 2014 lalu di Denmark. Saat itu Praveen/Debby memberikan perlawanan yang sengit sebelum akhirnya harus kalah rubber game, 12-21, 22-20 dan 18-21.
“Untuk besok kami akan main lebih sabar dalam menghadapi mereka. Saya tidak mau kalah begitu saja dan akan mencoba melakukan yang terbaik,” kata Praveen. (IR)