
Menelan dua kali kekalahan di tahun yang sama atas pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengaku ambil banyak pelajaran dari pertandingannya tersebut. Tontowi/Liliyana kalah dua game langsung, 15-21 dan 14-21, usai bermain selama 45 menit, pada semifinal Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013.
"Ini jadi tantangan bagi kita, antisipasi untuk ke depannya. Sudah selevel kenapa masih terpaut jauh angkanya. Kami ambil banyak pelajaran di game ini, semoga pertandingan berikutnya bisa revans," kata Liliyana Natsir atau yang akrab disapa Butet.
Sejak awal permainan, Tontowi/Liliyana mengaku tak mengeluarkan permainan terbaiknya. Meski terus berusaha untuk memenangkan permainan, keduanya terus berada dalam tekanan lawan. "Kami bermain under perform hari ini. Mau menyerang malah balik keserang, mau defend juga kena kosong terus di lapangan," tambah Liliyana.
Bermain straight game, Tontowi/Liliyana terpantau banyak melakukan kesalahan. Hal ini pun dirasakan oleh Joachim/Christina. "Mereka hari ini tak dalam posisi seratus persen. Sementara kami terus optimis dan tampil menekan mereka," kata Christina.
Liliyana menambahkan, pasangan Denmark tersebut tampaknya banyak mempelajari permainan mereka sebelumnya. Joachim/Christina tampil tenang dan khususnya Joachim, mampu menguasai lapangan hingga 70 persen.
"Kami minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudah mendukung tadi. Ini jadi lecutan buat kami berdua, semoga berikutnya bisa lebih baik lagi," kata Tontowi dan Liliyana dalam jumpa media. (NM)