Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [All England Super Series Premier 2014] Kesempatan Owi/Butet Samakan Kedudukan
09 Maret 2014
[All England Super Series Premier 2014] Kesempatan Owi/Butet Samakan Kedudukan
 
 

Sumber foto: badmintonindonesia.org

Hari ini (8/3) akan menjadi hari bersejarah bagi bulutangkis Indonesia jika Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mampu kembali keluar sebagai kampiun All England Super Series Premier 2014. Ini merupakan kali ketiga mereka menembus partai puncak, dimana di dua tahun sebelumnya mereka berhasil menjadi yang terbaik di kejuaraan tertua bulutangkis dunia ini.

Namun langkah mereka tentu tak akan mudah. Tembok China, Zhang Nan/Zhao Yunlei adalah pasangan yang akan berada di seberang net mereka. Ini pun bukan kali pertama mereka saling bersua, namun untuk kesepuluh kalinya dimana rekor pertemuan sebelumnya adalah 4-5.

Perjumpaan ini pun merupakan ulangan final All England dan Kejuaraan Dunia tahun 2013 lalu dimana di dua event bergengsi ini, Owi/Butet - begitu mereka akrab disapa - mampu mengatasi mereka. Satu tahun lalu ditempat yang sama Owi/Butet menjadi juara usai menang dua game langsung 21-13 dan 21-17.

“Tahun lalu kami bertemu Zhang/Zhao di final dan menang straight game. Tapi setiap tahun kan mereka improve, kami tak mau lengah dan tetap waspada,” kata Butet seperti dilansir oleh badmintonindonesia.org.

“Kalau sudah sampai partai final, siapa pun lawannya sama saja. Kami siap tampil habis-habisan,” tambah Tontowi.

Pada pertemuan terakhir di Denmark Open Super Series Premier 2013, Zhang/Zhao mengungguli Tontowi/Liliyana dengan permainan straight game, 21-11, 22-20.

Berbekal dua kemenangan di dua turnamen penting di 2013 atas Zhang/Zhao, dan dua tahun beruntun menjadi juara di Birmingham, Tontowi/Liliyana tentunya memiliki keinginan besar untuk memenangkan pertandingan final yang akan dilangsungkan pada Minggu (9/3). Akan tetapi, pasangan Juara Dunia 2013 ini tak ingin menjadikan target hattrick sebagai beban yang akan mempengaruhi performa mereka.

“Kami tidak mau memikirkan soal juara dulu, yang penting kita tunjukkan semaksimal mungkin,”
tutur Tontowi.

“Yang penting di partai final adalah mental dan fokus. Karena ini partai puncak, pasti ada keinginan untuk menang lagi dan macam-macam lah. Semua perasaan campur aduk, jadi inilah yang mesti kami jaga,” beber Liliyana.

Jika Owi/Butet mampu memenangkan laga partai final ini, selain menggenapkan rekor pertemuan menjadi imbang 5-5, tentu mereka akan mencatat sejarah baru di dunia bulutangkis Indonesia, dimana menjadi pasangan ganda campuran pertama yang memenangkannya dalam tiga tahun beruntun. (IR)