Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [BWF World Championships 2015] Populerkah Bulutangkis di Brasil?
12 Agustus 2015
[BWF World Championships 2015] Populerkah Bulutangkis di Brasil?
 
 

Dua pebulutangkis Brasil turun di Kejuaraan Dunia 2015 yang digelar di Jakarta hingga Minggu (16/8) mendatang. Alex Yuwan Tjong terlebih dahulu terhenti pada hari Senin (10/8) lalu dimana ia harus menyerah ditangan H S Prannoy dari India. Sementara itu satu atlet lainnya Daniel Paiola, berhasil merasakan tangguhnya seorang legenda bulutangkis asal Tiongkok, Lin Dan.

Bertanding di Istora pada Rabu (12/8) Daniel memang belum bisa berbuat banyak. Kalah 14-21 di game pertama, ia memang sempat bertanding ketat di paruh awal game kedua. Namun, lagi-lagi Daniel pun harus menyerah 14-21.

“Bertanding melawan Lin Dan tentu menjadi pengalaman tersendiri buat saya, dia pemain yang tangguh dan tidak mudah untuk membuat kesalahan,” ujarnya usai laga.

Daniel menuturkan bahwa Kejuaraan Dunia kali ini adalah Kejuaraan Dunia keduanya, ia sempat berkompetisi di tahun 2010 silam. “Ini kejuaraan dunia kedua saya, saya tentu sangat senang bisa berpartisipasi dan apalagi bisa datang ke Indonesia. Saya turut berlatih di Cipayung dua minggu sebelum turnamen, saya benar-benar berterima kasih atas bantuan dan kebaikan semua pihak yang terlibat, saya benar-benar jatuh cinta sama negara ini,” tambahnya.

Lebih jauh Daniel pun bercerita tentang bagaimana bulutangkis di negeri samba itu. Brasil sangat terkenal di dunia sepak bola, tetapi apakah bulutangkis populer juga?

“Saat ini bulutangkis di Brasil memang masih berkembang, banyak yang mulai bertanding tetapi di level yang berbeda. Kami belum mengembangkan bulutangkis seperti di Indonesia, yang punya klub dan sudah berlatih sejak kecil. Tetapi saya yakin bulutangkis di Brasil akan semakin berkembang, dan akan ada banyak pemain bulutangkis Brasil yang muncul ke permukaan,” tambahnya.

Daniel pun menuturkan kesulitannya untuk menjadi pemain bulutangkis di negeri sepak bola. “Pemerintah memberikan bantuan, tetapi mereka tidak memberikan bantuan sepenuhnya. Misalnya saja, saya dihadapkan dengan dua pilihan. Berangkat ke dua turnamen atau ke Kejuaraan Dunia. Jika saya ingin mengikuti turnamen tertentu, kadang saya juga harus mencari bantuan dan sponsor sendiri agar bisa ikut turnamen,” ceritanya.

Ia pun tetap optimis bahwa Brasil akan semakin mengembangkan bulutangkis. “Di Brasil banyak lapangan tempat anak-anak bermain, sekarang semakin banyak anak-anak muda memainkan bulutangkis. Semoga bulutangkis bisa lebih populer dari hari ini di Brasil,” pungkasnya.