Setelah penantian panjang, akhirnya Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses menjadi juara di negeri sendiri. Di final BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017, Tontowi/Liliyana berhasil mengatasi ganda nomor satu dunia, Zheng Siwei/Chen Qingchen dari Tiongkok pada Minggu (18/6) malam.
Tontowi/Liliyana berhasil mengobati rasa penasarannya untuk bisa menjadi juara di negeri sendiri dan BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017, Tontowi/Lilyiana berhasil menjawabnya. Berhadapan dengan Zheng/Chen di Plenary Hall Jakarta Convention Center, pertarungan sengit terus terjadi di sepanjang laga.
Setelah unggul tipis 11-10 di interval, skor kembar terus terjadi. Pasangan yang akrab disapa Owi/Butet ini sempat membuat publik JCC panik, setelah unggul 20-18, mereka justru kehilangan dua angka beruntun dan skor imbang diangka 20. Berkat kesabaran dan permainan apik, Tontowi/Liliyana akhirnya berhasil menutup game pembuka ini dengan 22-20.
Sementara di game kedua, Tontowi/Liliyana sempat tertekan di paruh awal game. Sempat tertinggal 6-9, mereka akhirnya bisa menyamakan kedudukan diangka 9 dan balik terus memimpin. Banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh Zheng, membuat Tontowi/Liliyana semakin mudah mengumpulkan angka demi angka untuk meraih gelar pertama mereka. Serobotan Liliyana di depan net pun tak sanggup dikembalikan oleh Chen menutup laga ini dengan 21-15.
Baca juga: [BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017] Tiongkok Raih Gelar Kedua
Tontowi/Liliyana sendiri mengaku sangat senang, akhirnya mereka bisa meraih gelar di negeri sendiri. “Seperti kami ungkapkan kemarin hari ini kami berhasil bermain fokus, dan menerapkan permainan dan tampil all out. Sangat berarti, khususnya buat saya. Sudah juara olimpiade, all england, tapi kenapa di negara sendiri itu susah. Alhamdulillah hari ini kami bisa juara,” ujar Tontowi usai laga.
“Saat ini mereka ranking satu, andalan China, tetapi kami tidak mau memikirkan itu. Kami pernah kalah dari mereka di tahun 2014, di pertandingan tadi saya anggap hari ini 0-0 lagi. Saya banyak mempelajari permainan mereka dari video, dan kami berhasil menerapkan strategi kami dengan benar. Kami terus fokus, dan kunci kemenangan kami di poin kritis bisa menang di game pertama. Komunikasi kami sangat baik di game kedua, kami lebih enjoy. Di akhir laga mereka justru banyak mati sendiri,” tambah Liliyana.
Kemenangan ini menjadi kemenangan pertama setelah Owi/Butet – begitu pasangan ini akrab disapa –, dimana ini merupakan final ketiga. Mereka gagal menjadi juara di tahun 2011 dan 2012 lalu. (RI)
Baca juga: [BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017] Sayaka Sato Akhiri Puasa Gelar