Gagal di Olimpiade London 2012 tidak membuat pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir patah arang. Pasangan yang biasa dipanggil dengan Owi/Butet segera melupakan kekalahan yang diderita pada ajang multi event yang diselenggarakan di London, Inggris. Terbukti, empat tahun kemudian Owi/Butet bisa merebut satu keping medali emas bagi Indonesia.
Owi/Butet dari sektor ganda campuran datang ke Inggris bersama dengan Praveen Jordan/Deby Susanto. Pada putaran penyisihan, keduanya berada pada pada grup yang berbeda. Owi/Butet pada Grup C, sementara Praveen/Debby mengisi Grup A. Owi/Butet memulai pertandingan dengan memetik tiga kemenangan. Bekal inilah yang membawa mereka menduduki peringkat pertama klasemen Grup C, sementara Praveen/Debby duduk sebagai runner up di Grup A usai menelan satu kali kekalahan dari ganda campuran nomor satu China, Zhang Nan/Zhao Yun Lei.
Sayangnya, kedua andalan Indonesia ini saling bertemu di babak perempat final. Perang saudara di babak delapan besar dimenangkan oleh Owi/Butet dengan skor 21-16, 21-11. Menang dari Praveen/Debby membawa Owi/Butet melenggang ke babak semifinal. Perjuangan di babak empat besar tidak kalah beratnya. Ganda campuran nomor satu asal China masa itu, Zhang Nan/Zhao Yun Lei menjadi lawan bagi Owi/Butet. Luar biasanya, Owi/Butet manggasak andalan Cina hanya dalam dua game 21-16, 21-15, padahal biasanya pertemuan kedua pasangan ini selalu berjalan ramai. Ajang balas dendam Owi/Butet pada ganda China lainnya, Xu Chen/Ma Jin pada ajang Olimpiade urung terjadi. Pasalnya, Xu/Ma di luar dugaan takluk di tangan ganda Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan 12-21, 19-21. Babak final akhirnya mempertemukan antara Owi/Butet melawan Chan/Goh. Owi/Butet bermain dengan tenang pada babak puncak. Bekal ketenangan ini lah yang membawa Owi/Butet muncul sebagai juara usai menang pada babak final dengan skor akhir 21-14, 21-12. Owi/Butet berhasil melanjutkan tradisi medali emas dari cabang olahraga bulutangkis setelah pada perhelatan empat tahun lalu, Indonesia gagal mendapatkan medali.
Tambahan medali bagi kontingen Indonesia didapat dari cabang olahraga angkat besi. Dua medali perak dipersembahkan oleh Sri Wahyuni Agustiani dan Eko Yuli Wirawan. Dengan perolehan satu medali emas dan dua perak membawa kontingen Indonesia bertengger pada urutan 46. (AR)