Mau tidak mau, suka tidak suka, sepertinya keikutsertaan cabang olahraga bulutangkis pada Olimpiade 2012 yang berlangsung di London, Inggris, menjadi yang terburuk bagi Indonesia. Sejak pertama kali resmi dipertandingkan pada Olimpiade, hanya di London cabang olahraga bulutangkis tidak bisa menyumbangkan satu keping medali. Padahal sukses kontingen Indonesia pada ajang multi event tidak lepas dengan keberhasilan cabang olahraga bulutangkis yang selalu mempersembahkan medali emas.
Inilah olahraga, Indonesia yang datang dengan kekuatan penuh pada cabang olahraga bulutangkis tetap belum bisa mempersembahkan satu medalipun. Bahkan sekeping medali perunggu pun belum mau menyambangi merah putih di London. Indonesia masa itu meloloskan semua sektor ke Inggris. Ada Taufik Hidayat dan Simon Santoso di tunggal putra. Lalu Adriyanti Firdasari di tunggal putri. Di ganda putra Indonesia hanya meloloskan pasangan Bona Septano/Mohammad Ahsan. Hal yang sama di ganda putri. Hanya pasangan Greysia Polii/Meiliana Jauhari yang dapat ambil bagian di London. Di ganda campuran pun hanya ada satu pasang saja atas nama Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Empat sektor tak berukutik. Tunggal putra, tunggal putri, ganda putra tersungkur di babak play off usai lolos dari jeratan grup. Ganda putri harus gigit jari. Greysia/Meiliana terkena diskualifikasi. Hanya pasangan ganda campuran Tontowi/Liliyana yang memberikan harapan.
Pasangan ganda campuran yang biasa dipanggil Owi/Butet sempat membuat kontingen Indonesa sempat berbesar hati. Dengan mulus mereka berhasil lolos dari fase putaran grup. Owi/Butet menjadi yang terbaik pada grup C dengan kemenangan sempurna. Perjuangan di babak play off diawali dengan baik. Ganda asal Jerman, Michael Fuchs/Birgit Michels dihentikan dalam dua game 21-15, 21-9.
Kegagalan beruntun Owi/Butet dimulai sejak babak semifinal. Ganda China Xu Chen/Ma Jin yang selalu menjadi batu sandungan, kali ini benar-benar mengganjal. Owi/Butet dihentikan Chen/Ma pada babak empat besar memalui pertandingan ruber game 23-21, 18-21, 13-21. Kalah dari China, Owi/Butet masih punya kesempatan untuk merebut medali perunggu. Ganda Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen menjadi lawan Owi/Butet di perebutan medali perunggu. Namun nahas, Owi/Butet justru tak berkutik. Mereka kalah straight game 12-21, 12-21. Kegagalan Owi/Butet meraih medali perunggu, melengkapi runtuhnya tradisi medali emas dari cabang olahraga bulutangkis.
Pada Olimpiade London 2012, Indonesia pulang dengan dua melai perak dan satu perunggu yang dihasilkan dari cabang olahraga angkat besi. Medali perak diperoleh hasil dari keringat Triyanto yang turun bertanding pada nomor 69 kg putra dan Febrianti di nomor 53 kg putri. Sementara medali perunggu disumbangkan oleh Eko Yuli Wirawan pada kelas 62 kg putra. (AR)