Tiket final Indonesia International Challenge 2018 berhasih diraih oleh pasangan ganda putra Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri. Mereka memastikan melesat ke partai puncak, setelah di semifinal malam tadi, Sabtu (27/10), mampu menundukkan pasangan Indonesia lainnya, Kenas Adi Haryanto/Agripina Prima Rahmanto Putra.
Untuk bisa memastikan diri ke final, butuh perjuangan yang ekstra bagi Bagas/Fikri. Pasalnya, mereka harus berjuang bertanding tiga game lebih dulu, hingga akhirnya mendapatkan kemenangan usai unggul 21-19, 12-21, dan 21-14. Bagi Bagas/Fikri, ini adalah pertama kalinya mereka tembus ke final International Challenge sejak dipasangkan awal tahun 2018 lalu. Tak hahya itu, pencapaian ini pun menjadi yang paling baik selama mereka berpasangan.
"Terharu sekaligus bangga bisa masuk final. Karena baru kali ini pencapaian terbaik kami sejak dipasangkan. Dan ini pertama kalinya juga bagi kami bisa mendapatkan medali. Mudah-mudahan besok medali yang bisa kami bawa, medali emas," ungkap Fikri. "Kunci kemenangan kami di pertandingan semifinal tadi kami tetap menjaga fokus saja. Jangan mikirin menang kalah, yang penting semaksimal mungkin jangan sampai kendor," sahut Bagas.
Diakui Fikri, mereka sempat kehilangan game kedua pada pertandingan tadi karena faktor perubahan pola permain lawan yang membuat keduanya sulit untuk meladeninya. "Tadi kehilangan game kedua karena terbawa pola main lawan. Mereka mengandalkan bola-bola pendek, dan kami sulit untuk meladeni. Jadinya malah banyak melakukan kesalahan sendiri. Untungnya di game ketiga kami berusaha mampu menguasai pertandingan lagi, dan mengikuti arahan pelatih agar bermain panjang terus. Selain itu, kami berusaha bermain nothing to lose," jelas Fikri.
Di final besok, Minggu (28/10), Bagas/Fikri akan berhadapan dengan wakil Indonesia lainnya, pasangan Sabar Karyawan/Frengky Wijaya Putra. Berjumpa dengan rekan sesama Pelatnas PBSI, Bagas/Fikri mengaku tidak ada beban. Pasalnya, lawan yang dihadapainya itu lebih senior dari mereka. "Sudah sering latihan bareng. Strateginya yang penting harus termotivasi dapetin medali emas. Pokoknya maksimal. Dan kami pun lebih diuntungkan di pertandingan besok karena melawan pasangan yang lebih di atas kami," pungkas Fikri. (arh)