Badan bulutangkis dunia (BWF) secara resmi telah mengumumkan kepastian pelaksanaan perebutan piala Thomas dan Uber 2020. Setelah dua kali memgalami penundaan, BWF memutuskan perhelatan dilangsungkan pada tanggal 3-11 Oktober 2020. Aarhus, Denmark tetap menjadi tempat penyelenggaraan kejuaraan yang setiap dua tahun diadakan ini.
Menanggapi hal ini, Sekretasia Jenderal PP PBSI, Achmad Budihatro masih akan menunggu keputusan lain dari BWF terkait kepastian penyelengaraan turnamen-turnamen sebelum bulan Oktober 2020. Ia pun menilai jika Denmark sebagai tuan rumah, akan diuntungkan atas keputusan ini.
"Kepastian tanggal ini akan menguntungkan untuk tuan rumah karena mereka sudah bisa menentukan langkah-langkah persiapan menuju kejuaraan tersebut. Tapi untuk para peserta, harus dilihat dulu turnamen apa yang dilangsungkan sebelumnya," ujarnya kepada badmintonindonesia.org.
Masih ada waktu kurang lebih lima bulan bagi setiap negara peserta sebelum kejuaraan dimulai. "Persiapan ke Piala Thomas dan Uber masih belum bisa ditentukan karena penyusunan strateginya tergantung jadwal turnamen-turnamen sebelumnya. Kalau dilangsungkan Oktober, berarti kita punya waktu lima bulan lagi," tuturnya.
Ia juga menilai keputusan dari BWF cukup ideal. Apalagi jika dilihat dari kondisi penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. "Kalau lihat perkiraan di Indonesia, puncak Covid-19 akan ada di bulan Mei, jadi bulan Juli atau Agustus mudah-mudahan sudah bisa normal. Kalau perkiraan ini tepat, saya rasa Oktober ini waktu yang ideal. Artinya kita punya waktu bulan Agustus dan September untuk mematangkan persiapan, tapi sekali lagi, sangat tergantung di depannya ada turnamen apa," pungkasnya. (AR