Pasangan ganda campuran PB Djarum, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti mundur dari pertandingan babak dua Indonesia Open 2022. Ini diputuskan menyusul kondisi Praveen yang mengalami cedera pada pinggang.
Praveen/Melati seharusnya bertanding melawan Chen Tang Jie/Valeree Siow (Malaysia), untuk memperebutkan tiket perempat final. Namun sayangnya, cedera pinggang yang pernah dialami Praveen kembali kambuh.
“Jadi hari ini Jordan mengalami sakit yang sama dengan saat Badminton Asia kemarin. Penyakitnya kambuh. Low back pain HNP L5-S1, jadi memang ada syaraf yang kejepit. Kemarin sebenarnya sudah dilakukan banyak treatment dan dia juga pake korset khusus dengan penyangga besi,” kata Vita Marissa, pelatih ganda campuran PB Djarum.
“Sebelum Indonesia Masters juga saya sudah tanyakan, siap nggak kondisinya. Dia bilang oke dan mau coba main. Karena kepengen main di depan publik sendiri. Kemarin main juga nggak ada masalah. Tapi tadi pagi terasa sakit lagi. Dia bilang buat jalan saja sakit. Jadi demi keamanan saya tarik mundur semuanya,” lanjut Vita.
Kondisi cedera Praveen sebelumnya sudah dikonsultasikan kepada dokter. Ia disarankan untuk menguatkan otot, berenang dan menggunakan korset saat bermain di lapangan.
“Kelanjutannya belum tahu, kemarin sudah ke dokter, setelah dicek, salah satu kondisi yang dilakukan adalah berenang, penguatan otot dan menggunakan korset,” kata Vita.
“Memang menurut dokter kalau syaraf kejepit itu susah, kapan saja bisa kambuh lagi. Kalau masalah sakit dan cedera itu kan pasti balik lagi ke atletnya. Saya tidak mau memaksakan. Saya memutuskan mereka mundur sampai di Malaysia,” tambahnya lagi.
Sementara itu, dokter yang tengah menangani cedera Praveen, dr. Octaviani mengatakan, ada beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebab cedera tersebut.
“Penyebabnya bisa banyak. Yang pasti karena dia atlet, gerakan-gerakan yang salah juga bisa jadi pemicu. Kemudian tekanan-tekanan juga. Terus Jordan juga berat badannya sempat meningkat, itu bisa berpengaruh. Cuma kalau Jordan menurut saya lebih kepada gerakan. Gerakan mendadak yang terlalu cepat yang tidak disadari, bisa kompresi ke syarafnya,” jelas dr. Octaviani.
“Tidak ada jangka waktu yang pasti, tergantung kondisi fisik atlet. Karena syaraf kan nggak seperti otot yang bisa kembali lagi. Jadi yang terbaik saat ini memang harus istirahat,” kata dr Octaviani soal perkiraan waktu penyembuhan Praveen. (NAF)