Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Mengenal Lebih Jauh Soal Cedera Praveen, Marcus dan Yeremia
18 Juni 2022
Mengenal Lebih Jauh Soal Cedera Praveen, Marcus dan Yeremia
 
 

Dalam dua pekan perhelatan bulutangkis di Istora Senayan, Jakarta, publik dihadapkan dengan beberapa berita cedera dari pemain Indonesia. Cedera yang dialami membuat para atlet tidak bisa tampil sempurna di lapangan, bahkan harus memilih mundur dari turnamen. Berikut rangkuman kondisi cedera Praveen Jordan, Marcus Fernaldi Gideon, dan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan:

Marcus Fernaldi Gideon

Kasus pertama dialami oleh pemain ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon. Marcus sebenarnya sudah memasuki masa pemulihan setelah operasi yang dilakukan pada April 2022 lalu. Namun penampilannya bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo masih belum bisa kembali normal. Beberapa kali diakui Marcus, kakinya terasa sakit saat bertanding di lapangan. Meski begitu ia mengatakan rasa sakitnya berangsur hilang dan kondisi kakinya sudah 80 persen pulih.

Sebelumnya Marcus diketahui memiliki cedera berupa tulang tumbuh di pergelangan kaki kanan dan kirinya. Tulang kecil ini mengganggu penampilan Marcus di beberapa turnamen sebelumnya. Selain itu otot perut Marcus juga mengalami robek dan terdapat benjolan berisikan darah.

Berdasarkan analisis dan diskusi dengan dokter PBSI, dr. Nicolaas C. Budhiparama, Marcus disarankan untuk menjalani operasi. Marcus kemudian bertolak ke Portugal untuk menjalani operasi dengan Prof Niek van Dijk, ahli bedah orthopedi yang sudah banyak menangani atlet papan atas, seperti Christiano Ronaldo, Lionel Messi, dan sebagainya.

Praveen Jordan

Pemain ganda campuran PB Djarum, Praveen Jordan memutuskan mundur di babak dua Indonesia Open 2022. Hal tersebut diputuskan setelah cedera pinggang kambuhan yang dialami Praveen. Dalam bahasa medis, kondisi cedera yang dialami Praveen disebut dengan low back pain HNP L5-S1.

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya cedera ini, di antaranya gerakan-gerakan yang salah, tekanan karena berat badan yang meningkat, hingga gerakan mendadak yang terlalu cepat yang tidak disadari, sehingga menekan pada syaraf.

Untuk mengatasi cedera tersebut, dapat dilakukan dengan menurunkan berat badan, berenang, penguatan kondisi otot, atau menggunakan alat bantu korset saat di lapangan. Dalam kondisi ringan, cedera ini bisa sembuh dengan terapi, namun jika semakin parah dapat dilakukan operasi. Waktu pemulihan cedera ini tidak bisa ditentukan, bergantung kondisi fisik penderita cedera tersebut.

Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan

Cedera yang dialami Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan menjadi salah satu momen emosional yang terjadi di Istora Senayan, Jakarta. Yeremia terjatuh saat pertandingan di babak perempat final Indonesia Open 2022. Pasangan duet Pramudya Kusumawardana ini sempat mendapat dua kali pertolongan medis dan memilih melanjutkan pertandingan. Sayang setelah unggul 20-17, Pramudya/Yeremia akhirnya kalah 20-22.

Cedera Yeremia terjadi karena posisi kaki yang tidak stabil saat akan mengambil bola di depan net.

Berdasarkan keterangan dokter PBSI, Grace Joselini Corlensa Setiawan, Yeremia sudah menjalani tes MRI dan mengalami cedera lutut kiri. Cedera Yeremia diperkirakan membutuhkan masa pemulihan selama 3 hingga 6 bulan. Lebih lanjut dr. Grace mengatakan sejauh ini Yeremia tidak akan mendapatkan tindakan operasi. Tim dokter PBSI sepakat, Yeremia akan diterapi dulu sambil terus melakukan pemeriksaan lanjutan.

"Jadi, sampai saat ini keputusan kami memang masih dalam terapi, artinya tata laksana konservatif dan tidak ada untuk penatalaksanaan operasi pada cedera Yere ini,” kata dr. Grace. (NAF)