Kerja keras dua wakil Indonesia di Yonex All England 2023 masih belum membuahkan hasil manis. Baik ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin maupun tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung sama-sama harus terhenti di babak perempat final.
Leo/Daniel lebih dulu memastikan hasilnya. Berhadapan dengan Liang Wei Keng/Wang Chang (China), mereka kalah rubber game 13-21, 21-19, 21-18. Leo/Daniel tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Meski begitu mereka mengatakan hasil di Utilita Arena Birmingham kali ini, memberikan banyak pelajaran buat kedepannya.
“Kami bersyukur walau kami kalah tapi kami dapat menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Sayang memang, kami sebetulnya ada kesempatan untuk menang. Ke depan kami harus latihan lagi untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan. Dari start awal kami tertinggal terus, ini yang harus diperbaiki bagaimana start awal nya bisa langsung in dan tidak jelek seperti tadi,” kata Daniel usai laganya pada Jumat (17/3).
“Tadi saya merasa bermain terlalu terburu-buru dan kurang maksimal di setiap pukulannya jadi banyak melakukan kesalahan sendiri. Kami sudah menyiapkan strategi no lob panjang ya, tidak banyak mengangkat bola tapi memang yang tadi saya bilang, kurang maksimal pukulan-pukulannya,” komentar Leo soal pertandingannya.
Selesai dari All England, Leo/Daniel akan mengevaluasi penampilannya di sini. Mereka juga langsung mempersiapkan diri menuju pertandingan berikutnya di Swiss Open 2023.
“Setelah ini kami akan ke Swiss Open, kami mau evaluasi dan kasih yang terbaik lagi, menunjukkan lagi yang maksimal. Kami tidak puas dengan hasil di sini karena sama dengan tahun lalu, babak delapan besar,” kata Leo.
Setelah kekalahan Leo/Daniel, Gregoria juga harus mengakhiri langkahnya di All England tahun ini. Setelah berjuang keras, Gregoria kalah dari pemain andalan China, Chen Yufei dengan skor ketat 22-24, 23-21.
“Pertama-tama saya mau bersyukur dulu karena bisa mencapai target. Jujur saya senang bisa bermain dengan Chen Yufei lagi setelah terakhir di World Tour Final. Buat saya ini kesenangan sendiri bisa main dengan pemain yang jauh di atas saya. Karena selain bermain di lapangan, saya juga banyak belajar dari mereka,” kata Gregoria.
“Tapi kalau bisa dibilang, saya kurang puas. Karena saya inginnya bisa membuat kejutan. Tapi tetap bersyukur dengan hasil hari ini. Bermain dengan pemain top saya banyak belajar soal konsistensi. Karena turnamen badminton kan ada terus selama berurutan, tapi mereka bisa terus konsisten dan bangkit lagi,” ungkap Gregoria. (NAF)