Ganda putra Indonesia Muhammad Al Farizi/Nikolaus Joaquin dipaksa bermain rubber game oleh Ryan Ma/Kyle Wang (Amerika Serikat), di babak tiga BWF World Junior Championships 2023. Kondisi lapangan yang silau menjadi salah satu kendala Farizi/Joaquin kali ini.
Farizi/Joaquin menyelesaikan game pertamanya dengan skor meyakinkan 21-9. Namun memasuki game kedua, mereka mengaku terganggu oleh lampu yang cukup silau. Di sisi lain, lawan juga mengubah pola permainannya. Hal tersebut akhirnya membuat Farizi/Joaquin harus kehilangan game kedua.
Dalam posisi imbang 1-1, Farizi/Joaquin belajar dari kesalahan mereka. Keduanya berusaha mengantisipasi serangan lawan dan kembali merebut game ketiga.
“Kami di game kedua lapangannya belakangnya agak silau, jadi itu cukup mengganggu. Lawan juga secara bersamaan mengubah pola main, jadi kami sedikit kaget. Tapi di game ketiga kami mencoba mengantisipasi permainan mereka,” kata Joaquin ditemui di The Podium Spokane, Washinton, Amerika Serikat usai laganya, Rabu (4/10).
“Mereka bagusnya berani bermain depan. Walaupun kami sudah main net, mereka berani memaksa untuk menyerang,” kata Joaquin mengomentari permainan lawan.
Selanjutnya di babak empat, pasangan besutan PB Djarum ini akan berhadapan dengan Divyam Arora/Mayank Rana (India).
“Untuk besok kami lebih mempersiapkan diri sendiri. Meningkatkan fokus dan komunikasi satu sama lain,” pungkas Joaquin.
Farizi/Joaquin saat ini menjadi satu-satunya wakil ganda putra yang tersisa. Dua rekannya, Dexter Farrel/Wahyu Agung Prasetyo dan Kleopas Binar Putra Prakoso/Zidane Attauba Efendi sudah kalah di babak dua. (NAF)