Untuk keempat kalinya cabang olahraga bulutangkis tetap menjadi lumbung medali emas bagi kontingen Indonesia. Pada Olimpade Athena 2004, bulutangkis masih unjuk gigi dengan merebut sekeping medali emas. Tak hanya medali emas, dua perunggu dari bulutangkis juga turut menambah perolehan medali pada ajang multi event empat tahunan yang dilaksanakan di Athena, Yunani.
Medali emas bagi kontingen Indonesia datang dari pebulutangkis putra Taufik Hidayat. Padahal masa itu ada nama Lin Dan yang datang sebagai unggulan pertama, lalu Chen Long yang juga sama-sama berasal dari China hadir dengan label unggulan kedua. Bao Chun Lai menjadi pemain negeri tirai bambu yang lolos ke Athena. Dari daratan Eropa nampak nama Peter Høeg Gade. Tetapi justru Taufik berlaga di babak final dengan wakil dari Korea, Shon Seung Mo.
Lin Dan langsung tumbang di tangan pemain Singapura berdarah Indonesia, Ronald Susilo. Batu sandungan lain dari China, Chen Long terjerembab di babak perempat final. Kegagalan mereka seolah-olah memuluskan langkah taufik ke babak puncak. Taufik mengawali pertandingan di babak pertama dengan menamatkan perlawanan wakil Jepang, Hidetaka Yamada dengan 15-8, 15-10. Lalu bermain rubber game 11-15, 15-7, 15-9 dengan tunggal Malaysia, Wong Choong Hann pada babak kedua. Pertemuan Taufik dengan Peter pada babak delapan besar yang diperkirakan akan berjalan ramai, justru berkesudahan kemenangan buat tunggal terbaik Indonesia dengan straight game 15-12, 15-12. Di babak semifinal taufik bertemu dengan pemain Thailand, Boonsak Ponsana yang menghentikan impian Ronald Susilo pada babak perempat final. Laga semifinal dilalui Taufik justru lebih cepat. Taufik hanya butuh kemenangan 15-9, 15-2 atas pemain nomor satu Thailand. Indonesia sebenarnya punya peluang menciptakan kembai final sesama pemain Indonesia. Harapan buyar setelah Sony kalah rubber game 6-15, 15-9, 9-15 dari pemain Korea yang menjadi lawan Taufik di babak final. Taufik meraih medali emas dengan mengalahkan Shon dalam dua game 15-8, 15-7. Seolah-olah ingin memebus kesalahan, Sony tampil maksimal pada perebutan tempat ketiga. Sony merebut medali perunggu usai menang dari Boonsak dengan 15-11, 17-16.
Tiga ganda putra Indonesia gagal mengamankan medali emas yang pernah diraih pada Oilmpiade Atlanta 2000. Hanya medali perunggu yang bisa dibawa pulang melalui pasangan Eng Hian/Flandy Limpele. Pada perebutan tempat ketiga Eng/Flandy menang 15-3, 15-7 atas pasangan dari Denmark, Jens Eriksen/Martin Lundgaard Hansen.
Kontingen merah putih mendapat tambahan medali perak dari cabang olahraga angkat besi melalui Raema Lisa Rumbewas. Total satu medali emas, satu perak dan dua perunggu membuat kontingen Indonesia bertengger pada klasemen 48.