
Mantan pemain bulutangkis nomor satu dunia asal China, Chen Long, mencuri perhatian di GOR Manahan, Solo, Jawa Tengah. Ia datang membawa timnya untuk bertanding di Asia Junior Championships 2025.
Chen Long ditunjuk China menjadi pelatih tunggal putra junior sejak akhir tahun lalu. Kehadirannya di tengah tim tentu membawa aura positif dan kekuatan tersendiri bagi pemain muda China.
“Dari akhir tahun lalu saya masih memiliki kesenangan tersendiri terhadap bulutangkis. Saya merasa masih cinta dengan bulutangkis. Jadi saya memutuskan untuk kembali untuk melatih tim junior China,” ungkap Chen Long kepada awak media.
Lebih lanjut Chen Long juga berbagi mengenai tantangan barunya sebagai pelatih. Hingga saat ini, Peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 ini mengaku masih terus belajar dan mengeksplorasi peran barunya itu.
“Dari pemain lalu menjadi pelatih, tantangan yang saya rasakan lebih terasa, karena saya harus memulai dari nol lagi. Jadi setiap hari selama delapan bulan ini saya terus belajar dan mengeksplorasi,” lanjut Chen Long.
Di Asia Junior Championship 2025, saat ini China sudah mengalahkan dua tim di grup C, yaitu Vietnam dan Filipina. Mereka tinggal melakoni laga terakhir melawan Korea, untuk menentukan posisi juara grup.
Chen Long mengatakan telah mempersiapkan timnya dalam pertandingan sistem relay point ini. Apalagi tahun lalu dengan sistem poin yang baru, China sebagai tuan rumah kalah di babak final beregu campuran Piala Suhandinata, dari Indonesia.
“Tahun ini sebenarnya tidak ada taktik khusus tetapi lebih untuk mencari formula yang bagus agar mendapatkan prestasi yang bagus juga. Harapannya nanti para pemain bisa merepresentasikan China di kancah yang lebih besar,” papar Chen Long.
Selain bercerita tentang pengalaman barunya, Chen Long juga membeberkan rahasia sukses generasi tak terputus di China. Seperti yang diketahui, China merupakan salah satu negara kuat di bulutangkis yang terus sukses melahirkan pemain-pemain hebat dunia.
“Saya pikir karena sistem dan fondasi yang dibangun China sendiri sudah sangat bagus. Lalu dari setiap generasinya juga menyalurkan ilmu dan kemampuannya. Antara pemain muda dan senior saling membantu. Jadi setiap generasi selalu bagus,” kata peraih dua gelar juara dunia itu.
“Tim China bekerja sebagai kesatuan. Pelan-pelan kami membangun mentalitas untuk menjadi pemenang,” pungkasnya. (NFA)
