
Tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan mengalahkan pemain Taiwan, Lin Chun Yi di babak 32 besar BWF World Championships 2025. Dalam laga yang berlangsung di Adidas Arena Paris, Prancis, Rabu (27/8), Alwi sukses menang straight game dengan skor 21-17, 22-20.
Kemenangan ini sekaligus membalas pertemuan Alwi dan Lin yang sebelumnya terjadi di Australian Open 2024. Saat itu Alwi kalah rubber game dengan skor 17-21, 22-20, 23-25.
“Alhamdullilah bersyukur banget untuk pertandingan hari ini bisa menang, setelah menyiapkan strategi dan fokus dari pagi bersama pelatih dan tentunya tidak lepas dari dukungan pelatih dan Tuhan,” ungkap Alwi.
“Hari ini saya bisa menjalankan strategi dengan baik, saya harus melakukan stroke yang rapi untuk menahan dan membatasi serangan-serangannya. Lalu dari footwork juga harus lebih aktif, ya lebih sabar dan ulet, di samping juga melakukan serangan balik,” lanjutnya.
“Saya masih ingat rasa sakitnya di Australia Open sudah mimpin 20-16 tapi harus kalah, jadi disini saya ingin sekali mencoba untuk bisa memenangkan pertandingan dan alhamdulilah hasilnya bisa mengikuti,” ungkap Alwi lagi.
Dengan hasil ini, Alwi berhasil menyusul seniornya, Jonatan Christie yang sudah aman di babak 16 besar. Alwi kemudian akan bertemu Kunlavut Vitidsarn (Thailand), juara dunia junior tiga kali. Sementara Jonatan berhadapan dengan Lee Cheuk Yiu (Hongkong).
Di sektor berbeda, pasangan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Ishafani akhirnya harus mengakhiri langkahnya di BWF World Championships 2025. Keduanya kalah dari pasangan Denmark, Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard dengan skor 18-21, 21-18, 24-26.
“Pastinya sedih karena ini adalah debut kita di Kejuaraan Dunia dan merupakan salah satu mimpi kami juga, tadi kamisudah mencoba memberikan yang terbaik di game. Ada beberapa kesalahan technical seperti salah mengontrol bola, buru-buru, yang membuat kami sudah leading di game ketiga jadi kekejar. Dan Reza di game terakhir juga agak ketarik pahanya. Terus di poin setting (poin 24-24) kami kena fault itu juga sangat merugikan,” kata Sabar.
“Kami biasanya di setiap turnamen adalah pernah kena fault, tetapi tidak seperti ini sampai 5-6 kali dan yang paling parah di poin setting tadi, dimana tadi kami juga melakukan service pendek bukan service flick. Jadi rada membingungkan untuk kami, sebenarnya standarnya BWF seperti apa. Karena ya kami dari dulu service begitu-begitu aja,” papar Reza.
Hasil lengkap pertandingannya bisa dilihat di sini. (NFA)
