Keluar sebagai juara All England Superseries Premier 2017, tak hanya membawa Kevin Sanjaya Sukamuljo keluar sebagai seorang legenda baru dari PB Djarum. Keberhasilannya menjadi kampiun di turnamen tertua dunia bersama Marcus Fernaldi Gideon pun menjadikan mereka sebagai penghuni peringkat satu dunia.
Kevin Sanjaya Sukamuljo akhir pekan lalu mungkin menjadi salah satu nama paling sering diperbincangkan di tanah air. Pemuda berusia 21 tahun itu sukses menjadi juara All England bersama Marcus Fernaldi Gideon usai kalahkan wakil Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen dengan 21-19 dan 21-14 hari Minggu (19/3) lalu.
Banyak yang telah memperkirakan jika Kevin Sanjaya Sukamuljo bakal pemain menjadi penerus di ganda putra. Tanda-tanda itu telah terlihat saat pemain kelahiran Banyuwangi iniĀ bermain dari kelas junior. Pukulan ajaibnya sering kali membuat lawan hanya terpaku tanpa bisa menyentuh bola. Tak salah jika ia di juluki sebagai titisan Sigit Budiarto, pemain yang juga memiliki pukulan aneh.
Pertengahan tahun 2014 lalu, sontak nama Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi penggebrak berita utama bulutangkis Indonesia. Memang ia belum berhasil meraih gelar sekelas Super Series atau Super Series Premier, tapi langkahnya di ajang Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2014 patut diacungi jempol.
Pasangan ganda putra asal PB Djarum Kevin Sanjaya/Arya Maulana yang menjadi wakil Merah Putih pada kejuaraan Asean University Games 2014 di Palembang, merebut medali emas. Kevin/Arya yang menjadi unggulan pertama berhasil memenangi laga final melawan unggulan ke-2 dari Malaysia Kuldip Singh Jagdish Sing Dhanda/Mawa n Saniru Vountus indra.
Setelah melalui empat partai yang melelahkan, Indonesia akhirnya berhasil melangkah ke partai puncak Axiata Cup 2014. Tim merah putih melaju dengan dramatis, dimana tim Indonesia ke final dengan kemenangan selisih games. Indonesia berhasil menghentikan tuan rumah Malaysia kemarin (06/12).