Siapa yang tidak kenal dengan Liem Swie King, salah satu legenda bulutangkis dari Indonesia. Pemilik gelar “King Smash” pernah menjadi sosok yang paling ditakuti di jagat bulutangkis. Namanya pun pernah menghiasi daftar juara pada kejuaraan bergengsi All England.
Selain ranking dunia (BWF World Ranking), Federasi bulutangkis dunia (BWF) juga mengeluarkan BWF Tour Ranking setiap hari Selasa, tiap pekan. BWF Tour Ranking ini merupakan pengumpulan poin dari turnamen-turnamen yang berkategori World Tour saja.
Usai perhelatan akbar Olimpiade Tokyo 2020 digelar beberapa waktu lalu, para atlet Indonesia yang berlaga mendapat tambahan poin. Namun begitu, dari tujuh wakil Indonesia yang berlaga di Olimpiade, seluruhnya tak beranjak dari posisi sebelumnya.
Menyebut namanya, pecinta bulutangkis tanah air bisa langsung menyebut julukan baginya. Liem Swie King adalah sang pemilik “King Smash”, smash yang pada masanya menjadi senjata yang mematikan dan ditakuti oleh lawan-lawannya.
Liem Swie King adalah legenda bulutangkis Indonesia, yang menjadi salah satu atlet generasi pertama yang mendapat beasiswa PB Djarum pada tahun 1960-an.
Klub bulutangkis PB Djarum terkenal telah melahirkan banyak pemain kelas dunia. Di kejuaraan sekelas All England, bertaburan nama-nama pemain seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo Mohammad Ahsan, Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Praveen Jordan, Melati Daeva Oktavianti dan lainnya. Nama-nama pemain lawas seperti Hariyanto Arbi, Liem Swie King, Christian Hadinata, Kartono, Heryanto dan lainnya juga pernah mencicipi menjadi juara di kejuaraan tertua sejagad.