Mulia Wardini Putri langsung mencari sang ibunda, Zainah yang menemaninya bertarung di Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016. Di pencarian bakat yang digelar di GOR Dempo, Jakabaring Sport City ini, Mulia mencari sang bunda bukan membawa kabar gembira. Tetapi ia langsung menangis di bahu sang ibunda.

Rasa kecewa memang tak bisa lagi ia sembunyikan. Air mata pun sudah tak bisa terbendung lagi. Mulia kecewa, saat nomor punggungnya tak ada di daftar peserta yang lolos screening Audisi Umum di Palembang kali ini.

Mulia datang dari Bangka Barat, ia datang bersama lima rekan lainnya dan seorang pelatih, Supriyadi dari PB Complit. Klub bulutangkis yang masih berusia sembilan bulan. Mulia pun merupakan atlet voli, dan baru enam bulan terakhir ia menekuni bulutangkis.

“Mulia mungkin masih harus terus berusaha, belum rejeki. Mungkin nanti tahun depan ikut lagi,” ujar Zainah.

Tetapi hal ini seakan dibantah oleh Mulia. Beberapa kali ia berteriak tidak ingin ikut lagi.

“Sebagai orang tua saya hanya bisa mendukung terus keinginannya, mungkin memang belum untuk tahun ini,” ujar Zainah.

Sementara itu, sang pelatih, Supriyadi terus menyemangatinya.

“Ayo nanti latihan lagi, jangan menyerah. Mulia memang baru sekitar enam bulan ini menekuni bulutangkis, semoga dia tidak patah semangat,” ujarnya.

Kegagalan adalah bagian perjalanan bagi seorang juara. Juara bukan berarti tidak pernah kalah, juara adalah mereka yang tidak pernah menyerah. Mulia, jangan menyerah! Tetap berlatih dan tetap semangat. Kami tunggu tahun depan!(RI)