Wawancara
Home > Berita > AUDISI UMUM > [Audisi Umum 2016] Widada: "Dari Lahir Anak Saya Sudah Bau Shuttlecock"
22 April 2016
[Audisi Umum 2016] Widada: "Dari Lahir Anak Saya Sudah Bau Shuttlecock"
 
 

Jika anda menyukai bulutangkis, dan memperhatikan para umpire/wasit di pinggir lapang, mungkin wajah K I Widada sudah tak asing. Umpire propinsi, dan wasit nasional bergrade B ini memang kerap wara wiri di berbagai turnamen nasional tanah air. Ia kerap bertugas mengawal pertandingan di arena Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) ataupun menjadi hakim garis di turnamen sebesar BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015 lalu.

Namun kali ini kehadirannya di arena bulutangkis bukan untuk bertugas. Pria asal Trenggalek, Jawa Timur ini hadir di GOR Sudirman Surabaya untuk mengantar sang buah hati, Pristaning Firdasanti yang akan turut berjuang untuk bisa meraih beasiswa bulutangkis di Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016.

“Kali ini saya memang tidak bertugas dan khusus datang untuk mengantar anak saya ikut Audisi Umum,” ujarnya saat dijumpai.

Widada pun bercerita bahwa bulutangkis memang sudah menjadi hobinya sejak lama, ia pun menularkan hal ini kepada anak kedua dari empat buah hatinya ini. “Anak saya empat, yang pertama karate, nah baru yang kedua sama yang bungsu pegangnya raket bulutangkis. Anak saya yang ini dari lahir sudah bau shuttlecock,” ujarnya sambil berkelakar.

Wiraswastawan ini menuturkan bahwa sang buah hati sudah memegang raket sejak berusia empat tahun. Saat ini, Pristaning tercatat sebagai siswi kelas enam Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Ngrambingan, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek. Tak hanya di lapangan bulutangkis, juara tiga turnamen antar sekolah dasar di Surabaya ini pun berprestasi di bidang akademik. Ia tak pernah lepas dari ranking 1 di kelasnya.

“Saya ingin bulutangkis dan sekolah, tetapi kalau pilih, saya pilih bulutangkis,” ujar Pristaning yang mengagumi Taufik Hidayat ini.

Ini menjadi kali pertama bagi Pristaning untuk mengikuti Audisi Umum. “Harapan saya di Audisi Umum ini semoga dia bisa dapat pengalaman. Karena ini kan baru pertama kali juga, syukur-syukur kalau memang nasibnya bisa di bulutangkis dan bisa jadi atlet bulutangkis,” harapnya.

Pristaning akan memulai perjuangan memperebutkan super tiket besok (22/4) pagi. Ia akan bertarung bersama kurang lebih 376 peserta yang melakukan daftar ulang hingga pukul 17.00 WIB. (RI)