Tontowi Ahmad, ganda campuran besutan PB Djarum, yang berpasangan dengan Liliyana Natsir kembali mendulang sukses di All England. Pekan lalu keduanya membuktikan taring di lapangan dengan mempertahankan gelar tersebut dalam dua tahun berturut-turut. Hasil ini pun berhasil mencetakkan sejarah baru bulutangkis Indonesia. Karena belum ada pemain terdahulu mereka yang mampu menoreh catatan yang sama di nomor ganda campuran.
"Ini buah kerja keras kami. Sebelumnya kita memang digembleng lebih keras oleh pelatih," kata Tontowi ditemui di Bandara Soekarno Hatta, usai penyambutan yang diberikan oleh PBSI, Rabu (20/3).
Tontowi mengaku, persiapannya menuju All England dilakukan tiga kali lebih berat dari biasanya. Pola latihan yang ketat dengan porsi yang lebih besar, diakui cukup mempengaruhi performa mereka di lapangan.
"Latihan kemaren berat, tapi harus kami lakukan kalau ingin terus juara. Capek juga sih, apalagi waktu istirahat jadi berkurang. Kadang nunggu-nunggu hari minggu buat libur saking capeknya," kata Tontowi sambil tertawa.
"Dengan persiapan seperti itu, kami tinggal pasrah dengan hasil. Dimantapkan dengan berdoa, dan di lapangan kita nggak ada perasaan apa-apa. Kita main santai dan berusaha merebut poin dari lawan," kata Tontowi lagi. "Kita pernah menang di sini, tapi kalau untuk menang lagi kita juga mau, jadinya lepas saja," tambahnya.
Meski begitu, Tontowi/Liliyana tak ingin lengah dengan pencapaiannya. Piala Sudirman dan Kejuaraan Dunia menjadi dua turnamen besar yang akan mereka bidik selanjutnya.
"Di Piala Sudirman kami akan berusaha menyumbangkan poin bagi tim, selain itu semoga kami juga bisa menjadi juara dunia. Menggulang kesuksesan Butet (sapaan akrab Liliyana, red.) dan Nova Widianto," ungkap Tontowi. (NM)